JAKARTA, iNews.id - Hari ini, 9 Februari 2022 diperingati sebagai Hari Pers Nasional (HPN). Peringatan tersebut bertepatan dengan terbentuknya organisasi pers Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 9 Februari 1946.
HPN sendiri ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985, di mana pers nasional memiliki sejarah perjuangan dan peran penting dalam pembangunan.
Perjalanan cikal bakal pers nasional di nusantara baru secara konkret muncul pada Januari 1907 lewat terbitnya surat kabar nasional pertama yang berbahasa Melayu. Yakni, surat kabar ‘Medan Prijaji’ didirikan tokoh pers yang juga tokoh kebangkitan nasional, RM Djokomono Tirto Adhi Soerjo.
Surat-surat kabar "nasional" kerap menjadi lawan tangguh surat-surat kabar kolonial berbahasa Belanda. Pers nasional itu sendiri tonggak berdirinya baru pada 13 Desember 1937 seiring berdirinya Naamloze Vennootschap (NV) Kantor Berita Antara.
Pers nasional sempat berkembang pesat bersamaan dengan bergulirnya pergerakan nasional hingga revolusi fisik kemerdekaan Indonesia (1945-1949). Namun, kebebasan pers sempat terkungkung di rezim Orde Lama dan Orde Baru.
Kini, tertuang berbagai harapan bagi kemajuan dunia pers. Seperti diungkapkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berbicara soal rencana rancangan regulasi mengenai Hak Publikasi (Publisher Rights). Pemerintah terus mengupayakan keseimbangan ekosistem media di Tanah Air.
Hal tersebut bukan hanya sekadar melindungi kepentingan pers nasional dalam menghadapi dominasi media baru, namun juga untuk menjaga ekosistem media agar dapat dinikmati secara berimbang.
“Saya mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional 2022 kepada seluruh insan pers Indonesia. Selamat berdiskusi dan semoga konvensi ini dapat membuahkan masukan komprehensif, utamanya dalam membangun kedaulatan nasional di bidang teknologi informasi dan digitalisasi media,” ujar Maruf Amin.
Sementara Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan bila ingin terus berkelanjutan menjadi pilihan publik yang terpercaya, pers tidak seharusnya menerapkan praktik jurnalisme yang menggampangkan proses dan menurunkan kualitas.
Seperti mulai dari menulis tanpa konfirmasi, menulis secara sepihak atau tidak cover both sides, memberi pemaknaan keliru pada sebuah peristiwa, memilih narasumber yang tidak kredibel, hingga praktik clickbait dengan membuat judul-judul berita yang menggoda namun melencengkan maknanya.
“Tindakan seperti ini adalah praktek yang perlahan tapi pasti menggerus tingkat kepercayaan publik terhadap media, yang sejatinya menjauhkan upaya kita semua untuk membangun model media massa berkelanjutan,” ujarnya.
Rangkaian acara peringatan HPN 2022 sendiri digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan bakal memberikan sambutan pada acara puncak hari ini.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait