Sementara, pihaknya masih berkordinasi dengan aparatur pemerintah desa setempat dan terus mendata serta memantau perkembangan kondisi bangunan warga yang terdampak pergerakan tanah.
“Jumlah bangunan yang longsor (ambles) kalau nggak salah 12 rumah, cuman untuk yang kontrakan jumlahnya memang lumayan banyak pak,” kata dia.
Warga lainnya Sulistiowati (40) pemilik bangunan, mengaku khawatir kerusakan di rumahnya akan semakin parah dan berpotensi ambruk sewaktu-waktu. Sebab, kata Dia, kondisi bangunan rumahnya sudah ambles sekira 60 centimeter.
Sejumlah tembok hingga asbes rumahnya juga retak dan rusak. Bahkan bangunan warung di depan rumahnya terpaksa dibongkar karena khawatir ambruk.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait