Suara Pemuda di Pemilu 2024, Sekadar Komoditas Politik atau Benar-benar Didengar Aspirasinya?

M Hary Fauzan
Raden Agni Najwa Madenda. Foto/Istimewa

Raden Agni Najwa Madenda
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)

 

PEMILU merupakan momen vital dalam negara demokratis di mana warga memiliki hak untuk memilih pemimpin dan memengaruhi kebijakan negara. Suara pemuda, yang sering dianggap sebagai representasi masa depan, memiliki peran sentral dalam proses ini. Namun, kerap dipertanyakan apakah suara pemuda benar-benar diperhatikan sebagai aspirasi yang tulus atau hanya dianggap sebagai alat politik untuk kepentingan partai.

Bagaimana pemuda memandang politik?. Pandangan yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap calon presiden yang tersedia, seperti yang diungkapkan oleh beberapa pemuda, menyoroti keprihatinan umum akan kurangnya representasi yang memadai dalam politik Indonesia. Meskipun skeptis terhadap kualitas kepemimpinan yang ada, mereka tetap menyadari pentingnya suara generasi muda dalam menentukan arah masa depan negara.

Penting untuk mengakui bahwa pemuda memiliki peran yang signifikan dalam membentuk politik dan kebijakan negara. Meskipun mungkin sulit untuk menemukan calon yang sepenuhnya memenuhi harapan, langkah pertama menuju perubahan adalah dengan meningkatkan partisipasi aktif dan kesadaran politik di kalangan pemuda. Dengan memberikan perhatian lebih terhadap aspirasi pemuda dan meningkatkan partisipasi mereka dalam proses politik, kita dapat memastikan bahwa suara mereka didengar dan memiliki dampak nyata dalam pembangunan negara yang lebih baik.

Suara pemuda:komoditas politik yang dapat dimanfaatkan untuk memenangkan pemilu?

Banyak pemuda menjadi target kampanye politik dalam pemilu, dijanjikan berbagai hal menarik seperti pendidikan, bantuan modal usaha, lapangan kerja, dan perlindungan lingkungan. Namun, setelah pemilu selesai, seringkali janji-janji tersebut tidak diwujudkan dalam kebijakan nyata. Banyak yang percaya bahwa pemuda seringkali hanya dianggap sebagai alat politik untuk memenangkan pemilu, namun kepentingan mereka diabaikan setelahnya.

Para pemuda merasa kecewa dengan sistem politik yang memanfaatkan suara mereka untuk memenangkan kekuasaan tanpa menghasilkan perubahan yang nyata. Oleh karena itu, penting bagi para pemuda untuk tidak hanya menjadi objek dalam proses politik, tetapi juga menjadi subjek yang aktif dalam menuntut pemenuhan janji-janji yang dibuat oleh para politisi. Dalam pemilu tahun 2024, suara pemuda memiliki pengaruh yang sangat besar, mengingat bahwa mereka merupakan sebagian besar dari total pemilih, sehingga penting bagi mereka untuk memanfaatkan suaranya dengan bijaksana dan memilih calon yang benar-benar mewakili aspirasi dan kepentingan mereka.

Mengubah paradigma suara pemuda sebagai aspirasi yang didengar negara ini membutuhkan generasi muda yang siap berperan aktif dalam pembangunan melalui politik. Mereka memiliki potensi untuk memengaruhi sikap partai politik agar lebih baik, serta menjadi kekuatan yang dapat mencapai prestasi besar untuk bangsa ini, memperbaiki kondisi bagi seluruh masyarakat, dan mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi generasi berikutnya.

Terdapat indikasi perubahan dalam persepsi terhadap suara pemuda. Semakin banyak pemuda yang terlibat secara aktif dalam politik, baik sebagai pemilih maupun kandidat, menggunakan platform media sosial untuk menyuarakan aspirasi mereka. Partai politik yang mulai mendengarkan dan merespons aspirasi pemuda cenderung mendapat dukungan yang kuat dari kelompok ini.

Partisipasi aktif pemuda dalam politik menjadi sangat penting untuk memastikan suara mereka tidak hanya dianggap sebagai komoditas politik. Dengan meningkatnya peran pemuda dalam pembentukan kebijakan dan pengawasan realisasi janji politik, kita bisa berharap akan terjadi perubahan positif dalam sistem politik. Pemuda tidak hanya merupakan masa depan, tetapi juga kekuatan yang dapat membentuk masa depan yang lebih baik. Penting bagi pemuda untuk terlibat secara aktif dalam politik, tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai agen perubahan. Mereka perlu memantau janji-janji yang dibuat oleh calon politik dan menekankan pada akuntabilitas setelah pemilu. Kolaborasi melalui organisasi pemuda dapat memperkuat penyampaian isu-isu mereka dengan lebih efektif.

Dengan demikian, kampanye edukasi dan pemberdayaan pemilih pemuda merupakan langkah krusial dalam memperkuat partisipasi pemuda dalam proses politik. Melalui penyuluhan langsung, lokakarya, dan kampanye daring, kesadaran pemuda tentang pentingnya peran mereka dalam pemilu dapat ditingkatkan, sehingga mereka dapat terlibat aktif sebagai agen perubahan.

Editor : M Hary Fauzan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network