1 Tahun Hadir, Beam Mobility Ubah Pola Berkendara Sivitas Akademika di Lingkungan UI

Wahab Firmansyah
Beam Mobilty telah hadir di Kampus UI sejak 1 tahun. Foto/Istimewa

BEKASI, iNewsBekasi.id- Beam Mobility mengklaim berhasil berperan serta secara aktif mengurangi emisi CO2 di lingkungan Universitas Indonesia (UI). Ini merupakan hasil kerja selama satu tahun sejak Beam Mobility diluncurkan di kampus elite tersebut.  

Country Lead Beam Mobility Indonesia, Ricky Sjofyan mengatakan, upaya untuk mengantisipasi dan mengurangi polusi udara terus menjadi fokus utama masyarakat, tak terkecuali di lingkungan edukasi seperti Universitas Indonesia/ UI. 

Setelah satu tahun beroperasi di Universitas Indonesia, Beam Mobility, perusahaan mobilitas mikro berbagi terbesar di Asia Pasifik, berhasil berperan serta secara aktif mengurangi emisi CO2 di lingkungan Universitas Indonesia (UI). 

Sejak diluncurkan pada 31 Mei 2023, berdasarkan data-data yang diperoleh melalui fungsi salah satu sistem Beam yang dihitung secara real time, dengan rata-rata perjalanan sebanyak 35.000 trip per bulannya. 

"Beam Mobility berhasil mengubah pola berkendara sivitas akademika di lingkungan kampus sekaligus membantu mengurangi pencemaran udara yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor konvensional," katanya dalam siaran tertulis yang diterima bekasi.inews.id pada Kamis (6/6/2024). 

Ricky menuturkan, berdasarkan data tersebut pihaknya berhasil berkontribusi dalam membantu mengurangi emisi CO2. UI merupakan universitas pertama yang menghadirkan layanan Beam Mobility kepada sivitas akademikanya, dan menyediakan armada kendaraan ramah lingkungan telah terbukti efektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca khususnya di area kampus UI.

“Setelah 1 tahun berkolaborasi dengan UI kami melihat pola yang menarik, dimana pada hari biasa, perjalanan didominasi oleh rute dari stasiun kereta ke fakultas atau antar fakultas, sementara pada akhir pekan, pengguna lebih banyak memanfaatkan layanan untuk keperluan rekreasi, seperti olahraga," ujarnya. 

Ini, lanjut dia, selaras dengan tujuan utamanya di UI, armada Beam memang merupakan feeder bagi para commuter untuk melakukan perjalanan dari lokasi transportasi umum, seperti stasiun menuju area fakultas dan sebaliknya. 

Prestasi ini juga sejalan dengan upaya UI dalam memenuhi Green Matrix, sebuah inisiatif kampus hijau yang mendorong penggunaan transportasi berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Beam Mobility dengan bangga menjadi bagian dari solusi mobilitas hijau di kampus dan akan terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. 

“Kami berterima kasih kepada UI, atas kerja sama yang sudah berlangsung hingga satu tahun. Ke depannya, kami akan terus menyediakan berbagai inovasi terbaru untuk memenuhi kepuasan pelanggan kami dan terus menargetkan lebih banyak lagi kawasan edukasi, khususnya bagi sivitas akademika UI,” ucapnya. 

Direktur Kerja Sama UI, Toto Pranoto, mengungkapkan, setelah 1 tahun berkolaborasi dengan Beam Mobility ada dampak signifikan dari tren mobilitas para sivitas akademika di lingkungan kampus menjadi lebih mudah dan nyaman. 

"Hal ini tentu saja sejalan dengan Upaya Green Metric kami guna menghadirkan lingkungan kampus yang lebih bersih, aman, menyenangkan, dan minim polusi,” ungkapnya. 

Di Indonesia, Beam Mobility telah hadir di beberapa kawasan edukasi lainnya seperti Unpad dan Universitas Telkom, hingga kawasan pemukiman seperti di Bintaro, Jababeka, Alam Sutera, Jakarta Garden City, Citra Raya, Sedayu City, BSD dan beberapa kawasan pemukiman lainnya. 

Beam Mobility telah mengoperasikan layanan berbagi skuter dan sepeda elektrik di lebih dari 60 kota di Australia, Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Korea, Turki, dan lainnya.

Seluruh armada Beam Mobility sudah dilengkapi dengan teknologi IoT canggih yang disebut Geofence. Teknologi ini memungkinkan Beam Mobility untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time, memberi batasan untuk wilayah ataupun area yang bisa dilewati oleh setiap pengendara e-bike Beam, serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam. 

Teknologi Geofence juga digunakan untuk mendeteksi ketika armada membutuhkan pergantian baterai.

Armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25km/jam. Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara. 

Selain itu sebagai upaya untuk pengenalan armada Beam Mobility kepada masyarakat lebih dalam, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safe Academy.
 

Editor : Wahab Firmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network