PLN Icon Plus Bahas ESG dan Potensi Hutan dalam Dialog Karbon HUT APKASI ke-24

Wahab Fimansyah
PLN Icon Plus ikut ambil bagian dalam dialog karbon yang digelar APKASI di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Foto/Istimewa

BEKASI,iNewsBekasi.id- PLN Icon Plus ikut ambil bagian dalam dialog yang digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dialog Nasional Ekonomi Hijau Pembangunan Rendah Karbon ini digelar dalam rangka HUT ke-24 APKASI. y

Dalam dialog ini PLN Icon Plus yang diwakili ESG Advisor PLN Icon Plus Prof Juniati Gunawan menyampaikan pentingnya secara aktif meningkatkan layanan konektivitas dan solusi ‘smart’ pada seluruh daerah di Indonesia . 

Dalam pemaparannya, PLN Icon Plus menggarisbawahi informasi penting mengenai ESG (Environmental, Social, and Governance) dan potensi hutan.

Juniati menyampaikan konsep bisnis yang bertujuan meningkatkan layanan konektivitas dan solusi ‘smart’ pada seluruh daerah di Indonesia, dengan mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dan Electric Vehicle (EV), merupakan langkah strategis menuju ekonomi hijau. 

"Konsep bisnis ini tidak hanya meningkatkan layanan konektivitas tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan melalui integrasi PLTS Atap dan EV," ujarnya dalam siaran tertulis yang diterima bekasi.inews.id pada Selasa (11/6/2024).

Acara dialog karbon ini diadakan dalam rangkaian perayaan HUT ke-24 APKASI dengan mengangkat isu ekonomi hijau. Isu ini dipilih karena meningkatnya perubahan iklim di dunia yang telah mengakibatkan dampak negatif dalam kehidupan sehari-hari menjadi ancaman serius yang perlu ditangani bersama.

Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin dalam sambutannya menuturkan, krisis iklim yang terjadi saat ini telah memicu bencana alam di berbagai wilayah, bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa. 

"Krisis iklim ini harus menjadi perhatian bersama, termasuk pemerintah daerah," tuturnya.

Gus Ipin menjelaskan, Kabupaten Trenggalek telah menerapkan prinsip-prinsip ekonomi hijau yang rendah karbon. Meskipun wilayah ini banyak dihuni dengan beragam pepohonan dan tidak terlalu banyak industri yang menimbulkan polusi, langkah-langkah untuk menjaga lingkungan tetap menjadi prioritas. 

"Kabupaten Trenggalek ini masih banyak hutan dan agroindustri. Di Trenggalek, 60 persen wilayahnya adalah hutan. Indeks kualitas udara kita moderate, PM 2.5 kita ada di angka 9-10, artinya masih dalam ambang toleransi. Namun, jika di atas 12, kita harus menggunakan pelindung untuk aktivitas," jelasnya.

Dengan dukungan PLN Icon Plus dalam dialog karbon ini, diharapkan informasi dan edukasi mengenai pentingnya ESG dan potensi hutan dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat dan semua peserta yang hadir. 

Hal ini diharapkan dapat mendorong langkah-langkah nyata dalam pembangunan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan di seluruh Indonesia. 

Dialog ini bertujuan untuk mengajak ke depannya agar meningkatkan pendapatan Daerah, salah satunya pemerintah daerah harus beralih kepada bisnis perdagangan karbon. 

Editor : Wahab Firmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network