Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lingkungan, P&G Indonesia Kolaborasi dengan Rekosistem

R Ratna Purnama
Peluncuran kolaborasi P&G Conscious Living dengan Rekosistem di Auditorium Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI). Foto/R Ratna Purnama

BEKASI,iNewsBekasi.id- P&G Indonesia melalui program conscious living ingin memperkuat komitmennya dalam sektor keberlanjutan lingkungan dan berupaya mengajak lebih banyak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah plastik

Untuk mendukung hal tersebut, P&G Indonesia meluncurkan kolaborasi terbarunya dengan mitra pengelolaan sampah yaitu Rekosistem. Peluncuran kolaborasi P&G Conscious Living dengan Rekosistem dilakukan di Auditorium Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI). 

Kolaborasi ini merupakan momentum yang sangat baik dalam peningkatan efektivitas dan inovasi program Conscious Living untuk pengelolaan sampah plastik serta memperluas jangkauan masyarakat untuk berpartisipasi. 

Inisiatif ini sejalan dengan komitmen P&G Indonesia yang terbagi dalam tiga pilar utama: Iklim, Air, dan Limbah di seluruh operasional bisnisnya untuk keberlanjutan lingkungan.

Inovasi program keberlanjutan lingkungan P&G Indonesia dimulai dari pengemasan produk hingga setelah produk selesai dikonsumsi. Beberapa kemasan dari produk-produk P&G telah menggunakan materi daur ulang. 

Setelah produk selesai dipakai, konsumen dapat menyetorkan kemasannya untuk diolah melalui program P&G Conscious Living, yang merupakan pelopor program ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah kemasan plastik sachet dan HDPE. 

Head of Marketing and Sustainability Leader P&G Indonesia, Jonn Terence Dy mengatakan, pihaknya memastikan setiap aktivitas bisnis yang dilakukan selalu mempertimbangkan aspek lingkungan yang berkelanjutan. Mulai dari proses produksi, rantai pasokan produk, hingga aspek kemasan setelah dipakai konsumen. 

“Kami menyadari bahwa keberlanjutan, termasuk dalam pengelolaan sampah plastik, tidak dapat diselesaikan sendiri, oleh karena itu, di P&G, kami tidak hanya mengadopsi inovasi sebagai bagian integral dari budaya kami, tetapi juga menjadikannya misi untuk membangun kolaborasi yang bermakna dengan pemangku kepentingan lain dalam mengatasi tantangan lingkungan bersama-sama. Pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas sektor sangatlah krusial dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan,” katanya, Sabtu (15/6/2024).

Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Unang Solihin Sidik menuturkan, pihaknya menyambut baik komitmen yang berkelanjutan dari P&G sejak 2021 melalui program Conscious Living. Inisiatif seperti ini merupakan langkah penting dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia. 

“Kami berharap kolaborasi yang diinisiasi oleh P&G dapat mengajak lebih banyak masyarakat untuk peduli dengan pengelolaan sampah plastik, serta menghasilkan solusi inovatif yang dapat diadopsi secara lebih luas, untuk memastikan masa depan yang lebih bersih dan hijau bagi generasi mendatang,” tuturnya.

COO dan Co-Founder Rekosistem, Joshua Valentino mengatakan, pihaknya optimis melihat antusiasme masyarakat terhadap program P&G Conscious Living yang semakin besar. 

Pihaknya juga menyadari bahwa kesadaran masyarakat akan sampah plastik sudah mulai meningkat, namun masih terkendala oleh kurangnya dukungan dalam infrastruktur untuk pengumpulan dan pengelolaan sampah. 

“Dengan diluncurkannya kolaborasi kami bersama P&G Indonesia, kami berharap dapat menciptakan sebuah perubahan yang mendalam dalam upaya pengelolaan sampah. Kolaborasi ini tidak hanya memberi dampak positif bagi lingkungan saat ini, tetapi juga untuk masa depan generasi mendatang,” katanya.

Salah satu perwakilan mahasiswa UI, Nifa Rahma mengatakan, untuk mengurangi penggunaan plastik harus dimulai dari diri sendiri. Diakui bukan hal mudah menerapkan kebiasaan mengurangi sampah plastik. 

“Implementasinya harus dimulai dari diri sendiri. Misalnya dengan membawa tumbler saat beraktivitas. Ini langkah konkrit yang bisa kita lakukan,” katanya.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Verrel Uziel mengungkapkan, sebagai generasi muda, kesadaran untuk mengurangi penggunaan plastik harus dibangun dari diri sendiri. 

“Kita juga harus saling mengingatkan, paling tidak kepada teman-teman terdekat kita. Yang sudah saya lakukan misalnya juga dengan mengambil sampah yang ada di sembarang tempat dan saya masukkan ke tempat yang tersedia,” ungkapnya.

Editor : Wahab Firmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network