Penjelasan Dirut RSUD Cabangbungin Bekasi Soal Isu PHK Outsourcing hingga Tuduhan Asusila

Ade Suhardi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabangbungin, Kabupaten Bekasi. Foto/Ilustrasi/Istimewa

BEKASI, iNewsBekasi.id- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabangbungin akhirnya angkat suara terkait berbagai isu viral yang belakangan memicu keresahan publik. 

Lewat siaran pers tertulis yang dirilis pada Minggu, 6 Juli 2025, Direktur Utama RSUD Cabangbungin dr. Erni Herdiani membeberkan secara rinci klarifikasi atas lima isu utama yang mencuat di media sosial.

Isu-isu tersebut meliputi pemutusan kontrak tenaga outsourcing, keluhan terhadap pelayanan pasien, dugaan kasus asusila, jatuhnya bendera Merah Putih di lingkungan rumah sakit, hingga tuntutan pencopotan direktur.

1. Pemutusan Tenaga Outsourcing: Prosedural dan Berdasarkan Audit

Erni menegaskan, pemutusan kerja sama dengan penyedia jasa tenaga keamanan dan kebersihan bukan keputusan sepihak, melainkan berdasarkan evaluasi menyeluruh dari aspek hukum, profesionalisme, hingga pertanggungjawaban kontraktual.

"Surat pemberitahuan kami kirimkan sejak 30 Juni 2025. Ini bukan sekadar soal administrasi, tetapi menyangkut dokumen penting seperti bukti pembayaran BPJS dan payroll," ujarnya dalam siaran pers pada Senin (7/7/2025).

Erni menuturkan, temuan dokumen penting seperti KTA dan Sertifikat Gada Pratama yang tidak terdaftar secara resmi, setelah diverifikasi ke Polda Banten. Meski demikian, tenaga kerja yang memiliki rekam jejak baik tetap diberi kesempatan untuk melamar melalui mitra outsourcing lainnya.

2. Pelayanan Pasien: Overkapasitas Jadi Tantangan

Terkait video viral yang menyebut pasien diabaikan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD),  Erni menegaskan, informasi tersebut tidak sepenuhnya benar. Penanganan pasien dilakukan berdasarkan triase medis, termasuk kategori usia, jenis kelamin, dan kondisi penyakit.

"Saat ini RSUD hanya memiliki kapasitas 50 tempat tidur, sementara dalam tiga bulan terakhir tingkat keterisian tempat tidur (BOR) kami telah melampaui 100 persen," tegasnya.

Ia juga menyebut bahwa pihaknya kerap memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga serta menyediakan opsi rujukan ke rumah sakit lain. Pemerintah Kabupaten Bekasi pun tengah menyiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk ekspansi fasilitas rumah sakit.

3. Dugaan Kasus Asusila: Dokter Sudah Diberhentikan

Soal tudingan asusila terhadap salah satu dokter, Erni menyebut kasus tersebut sudah ditangani secara internal sejak 2024. RSUD telah berkoordinasi dengan Komite Etik dan organisasi profesi.

"Hasil investigasi kami tindak lanjuti dengan pemberhentian dokter tersebut per 1 Mei 2024," katanya. 

Ia menegaskan bahwa pihak rumah sakit mendukung setiap proses hukum sesuai koridor perundang-undangan apabila ada pihak yang merasa dirugikan.

4. Insiden Bendera: Bukan Pelecehan, Murni Kelalaian Teknis

Insiden jatuhnya bendera Merah Putih di halaman rumah sakit turut menjadi sorotan. Namun menurut Erni, kejadian itu terjadi saat proses pengeringan bendera usai dicuci.

"Diduga pengait kain terlepas. Tidak ada unsur kesengajaan atau tindakan tidak hormat terhadap simbol negara. Kami menjunjung tinggi nasionalisme," ujarnya.

5. Sorotan Kinerja dan Isu Pencopotan Direktur

RSUD Cabangbungin merupakan satu-satunya rumah sakit pemerintah di wilayah utara Kabupaten Bekasi. Dalam dua tahun terakhir, rumah sakit ini mencatat berbagai capaian, seperti juara pertama Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2024, dan masuk lima besar inovasi terbaik dengan program "Rusa Berlian".

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD mencapai angka 90, dan skor Reformasi Birokrasi sebesar 83,24. Tingkat keterisian tempat tidur bahkan melonjak drastis dari 17,4 persen pada 2022 menjadi 116,59 persen di pertengahan 2025.

Sejak dipimpin Erni pada Maret 2023, kepercayaan masyarakat terus meningkat. Ia juga tercatat sebagai Top 3 PNS Berprestasi Jawa Barat 2024 dan mewakili provinsi dalam Anugerah ASN Nasional.

Menanggapi tuntutan pencopotan dirinya, dr. Erni menyebut perlu ada kajian atas motif di balik desakan tersebut. "Jika tidak berdasar, tuduhan itu bisa masuk dalam kategori pencemaran nama baik," ucapnya.

Erni menyampaikan permohonan maaf apabila masih ada kekurangan dalam pelayanan. RSUD Cabangbungin, kata dia, tetap terbuka terhadap kritik dan saran demi peningkatan mutu layanan.

"Kami berkomitmen membangun zona integritas dan terus menghadirkan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat Bekasi," ucapnya. 

Editor : Wahab Firmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network