BEKASI, iNewsBekasi.id- Banjir setinggi 150 cm merendam permukiman warga di Kampung Kaliulu, Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Senin (7/7/2025) malam.
Air mulai menggenangi rumah warga sejak pukul 23.00 WIB akibat luapan Kali Ulu yang letaknya tak jauh dari lokasi pemukiman padat penduduk.
Akibat banjir ini, ratusan warga, termasuk lansia dan anak-anak, terpaksa mengungsi ke pinggir jalan karena rumah mereka sudah tidak bisa dihuni.
Ketinggian air di beberapa titik bahkan mencapai leher orang dewasa. Sejumlah warga juga kehilangan barang berharga karena hanyut terbawa arus.
“Air cepat banget naiknya. Enggak sempat nyelametin apa-apa, semua kerendem,” ungkap Rohimah (66), salah satu warga Kampung Kaliulu, Selasa (8/7/2025).
Rohimah mengaku pasrah menghadapi banjir yang kini datang nyaris setiap minggu saat hujan turun. Menurutnya, banjir di Kampung Kaliulu bukan kali pertama terjadi.
Beberapa hari sebelumnya, banjir juga merendam kawasan yang sama meski dengan durasi yang lebih singkat.
“Iya, sering banget banjir. Baru aja hari Minggu kemarin, sekarang banjir lagi. Padahal kali katanya sudah digedein, tapi tetap saja banjir. Saya juga bingung, sudah enggak tahu harus gimana,” ujarnya.
Kondisi darurat di lokasi pengungsian pun memprihatinkan. Dengan minimnya fasilitas, sebagian besar warga hanya bisa tidur beralas tanah atau terpal seadanya di pinggir jalan.
“Tadi pagi baru dikasih karpet sama selimut. Malam tadi saya tidur enggak pakai alas, dingin banget. Bantuan makanan belum ada, padahal kita butuh makan. Nyari duit aja sekarang enggak bisa. Saya dagang nasi uduk, tapi semua barang dagangan kerendam,” imbuhnya.
Warga lainnya pun mengalami nasib serupa. Ketiadaan posko pengungsian resmi membuat banyak warga terpaksa bertahan di pinggir jalan utama sambil berharap ada bantuan logistik dan penanganan lebih lanjut dari pemerintah daerah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi terkait jumlah warga terdampak, total kerugian, maupun langkah penanganan selanjutnya.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
