Kebaya Mendunia, Anak Berjaya: Jawa Barat Raih Rekor MURI dalam Perayaan Akbar 2025

Tim iNews
Jawa Barat Pecahkan Rekor Muri Dunia di Hari Anak dan Kebaya Nasional 2025. Foto : istimewa.

Acara tersebut  turut di hadiri Menteri  Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan ke awak media bahwa untuk pertama kalinya, HAN dilaksanakan secara serentak di seluruh sekolah, tidak lagi terpusat di satu lokasi.

Pemecahan Rekor Dunia ini di sampaikan langsung oleh Direktur Utama  Muri, ibu Aylawati Sarwono. Dengan kategori " Permainan Tradisional secara Serentak, Peserta Perempuan Terbanyak Mengenakan Busana Kebaya". Menurut Ayla, kegiatan ini belum ada di negara mana pun, sehingga Muri memberi Rekor Dunia.

Piagam Muri diberikan untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai Penyelengara, piagam muri untuk Bunda Milenial sebagai Penggagas, dan piagam muri untuk Sekar Ayu Jiwanta sebagai Pendukung. 

Hadir juga Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP, Toto Purbiyanto,  yang memberikan alat main tradisional kletok-kletok untuk seluruh peserta yang hadir di SOR Archamanik.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlidungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti mengatakan, pada peringatan Hari Anak Nasional dan juga Hari Kebaya Nasional  pihaknya ingin anak-anak lebih aware terhadap kaulinan tradisional, dan juga mencintai budaya termasuk busana daerah yaitu kebaya yang bisa dipakai secara kasual atau sehari-hari. Untuk Sebagian besar pelajar di Jawa Barat menjadikan kebaya sebagai seragam sekolah di tiap hari Kamis Nyunda.

Irma Suganda dari APSAI, sebagai ketua pelaksana  juga menyampaikan para peserta yang hadir secara on site dan juga melalui online/daring . Semua serentak bermain permainan tradisional yang nyaris di lupakan, antara lain Oray-orayan, Kakapalan, Ucing-Ucingan, Perepet Jengkol, Hahayaman, Cingciripit, dll.

“Berbagai acara dan lomba dengan peserta mayoritas anak-anak dari TK sampai SMA memeriahkan acara. Semua berupaya mendapatkan Piala Gubernur selain hadiah uang jutaan rupiah, jelas Dewi Kulsum ketua APSAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak  Indonesia ) Jawa Barat.

“Salah satu tujuan dari acara ini adalah mendorong anak muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya melalui busana kebaya, permainan tradisional, music angklung dari Angklung Indonesia Raya, tarian jaipongan, nyanyian, dll. Dengan demikian, Rekor Dunia ini bukan hanya sekedar pencapaian angka, tetapi juga merupakan Gerakan untuk melestarikan budaya, di kalangan generasi muda”, tutup Sisca Rumondor, Ketua Umum dan Founder Bunda Milenial  pada awak media.
 

Penulis,
Sisca Rumondor

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network