Legenda Sepak Bola Palestina Tewas Diserang Israel, Gugur saat Cari Bantuan untuk Warga Gaza

Abdul Haris
Mantan kapten Timnas Palestina, Suleiman Ahmed Zaid Al-Obaid, tewas dalam serangan Israel di Gaza selatan. (Foto: Presstv)

JAKARTA, iNewsBekasi.id- Suleiman Ahmed Zaid Al-Obaid, mantan kapten Timnas Palestina, tewas dalam serangan udara Israel di Gaza selatan saat sedang berusaha mengumpulkan bantuan kemanusiaan. 

Kabar meninggalnya Al-Obaid disampaikan langsung oleh Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) yang mengecam keras penargetan warga sipil, termasuk tokoh olahraga.

“Suleiman Al-Obaid, mantan pemain tim nasional Palestina, tewas dalam serangan Israel yang menargetkan warga sipil yang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza selatan,” tulis PFA dalam pernyataannya, dikutip dari PressTV, Jumat (8/8/2025).

Al-Obaid dikenal sebagai penyerang dan winger berbakat sejak awal 2000-an. Ia menjadi andalan Palestina selama lebih dari satu dekade, dengan catatan prestasi yang menginspirasi. 

Ia mencetak gol internasional pertamanya melawan Yaman pada Kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat 2010.

“Selama kariernya yang panjang, Al-Obeid mencetak lebih dari 100 gol, menjadikannya salah satu bintang paling cemerlang di sepak bola Palestina,” ungkap PFA.

Al-Obaid juga turut memperkuat Timnas dalam kualifikasi Piala Dunia 2014 dan Piala Challenge AFC 2012, serta sukses menyabet Sepatu Emas Liga Primer Jalur Gaza selama tiga musim berturut-turut (2016–2018).

Namun, karier gemilang itu berakhir tragis. Ia menjadi pemain ketiga Timnas Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah Mouyin Al-Maghribi dan Mohammed Barakat yang terbunuh pada Januari dan Maret 2024.

Menurut PFA, kematian Al-Obaid menambah jumlah korban jiwa dari kalangan atlet Palestina menjadi 662 orang sejak agresi Israel dimulai. Tragedi ini mencerminkan bagaimana perang bukan hanya menghancurkan infrastruktur, tetapi juga mematikan sektor olahraga dan impian generasi muda.

Sementara itu, Komite Olimpiade Palestina (POC) melaporkan bahwa sebanyak 40 atlet Palestina tewas hanya dalam bulan Juli 2025. Mereka terbunuh bukan dalam pertempuran, tetapi saat menjalankan aktivitas kemanusiaan seperti mencari air, obat, dan makanan untuk keluarga.

“Setiap hari, babak baru tragedi olahraga Palestina terungkap. Para atlet ini tidak terbunuh di medan perang; mereka dibunuh saat mengejar anak-anak mereka atau mencari air dan obat-obatan,” tulis POC dalam pernyataan resminya, 29 Juli 2025.

Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, jumlah korban jiwa akibat agresi Israel terus meningkat. Data terbaru mencatat sedikitnya 61.158 warga Palestina tewas, dan 151.442 lainnya terluka, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

Tragedi yang menimpa Suleiman Al-Obaid bukan hanya kehilangan seorang atlet, tapi juga luka mendalam bagi identitas nasional Palestina. 

Ia bukan sekadar pemain sepak bola, melainkan simbol perjuangan, harapan, dan ketabahan rakyat Palestina dalam mempertahankan martabat di tengah genosida yang tak kunjung usai.

Editor : Wahab Firmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network