Menag juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo atas perhatian dan kecepatan dalam merespons isu keselamatan pesantren. “Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” katanya.
Dukungan teknis pun datang dari Kementerian Pekerjaan Umum. Menteri PU Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pemetaan dan uji sampling terhadap kondisi fisik bangunan pesantren di berbagai daerah. Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh fasilitas memenuhi standar keamanan dan kelayakan konstruksi.
“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.
Muhaimin menambahkan, langkah kolaboratif ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak sekadar berbicara tentang pemerataan pembangunan, tetapi juga memastikan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk kalangan santri.
“Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” tandasnya.
Melalui program ini, pemerintah berkomitmen menjadikan pesantren sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Penguatan infrastruktur pesantren tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan layak, tetapi juga menjadi investasi sosial jangka panjang dalam mewujudkan generasi berkarakter, beriman, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
