JAKARTA, iNewsBekasi.id- Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri bersama Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) melakukan verifikasi lapangan atas usulan penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya Bidang Pemerintahan dalam Pengelolaan, Pengembangan, dan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Tahun 2025 di Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (20/11/2025).
Verifikasi yang berlangsung pada 20–22 November 2025 itu dilakukan untuk menilai kelayakan usulan penghargaan terhadap Wali Kota Manado Andrei Angouw, yang diajukan Kemendagri sebagai calon penerima.
Kegiatan peninjauan diawali dengan pertemuan di Aula Kantor Wali Kota Manado bersama tim verifikasi yang dipimpin Dr. Drs. Amran, MT, Direktur Kawasan, Perkotaan dan Batas Negara, Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Amran. Hadir pula Kolonel Caj Sandy selaku Kepala Bagian Penganugerahan Biro Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Setmilpres, Tim Penilai Setmilpres, serta OPD terkait dan para penerima manfaat.
Amran menyampaikan, calon penerima telah melalui proses verifikasi administrasi dan teknis, termasuk pemeriksaan dari empat lembaga hukum — BIN, KPK, Kepolisian RI, dan Kejaksaan Agung RI.
“Calon penerima tanda kehormatan ini sudah melewati tahapan verifikasi administrasi dan teknis serta lolos verifikasi dari empat lembaga hukum dan layak dilanjutkan ke tahap verifikasi atau peninjauan lapangan,” ujar Amran dalam keterangannya pada Sabtu (29/11/2025).
Ia menambahkan, tahapan ini merupakan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2024.
Ketua Tim Setmilpres Kolonel Sandy menegaskan, hasil kunjungan lapangan akan menjadi dasar Setmilpres dalam menindaklanjuti usulan tersebut. “Hari ini kami berada di sini dalam rangka memperkuat usulan Kemendagri dan melihat fakta lapangan terkait keberhasilan program Pengembangan Wisata Bahari Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) yang diusulkan sebagai inovasi oleh Andrei Angouw,” jelasnya.
Wali Kota Manado Andrei Angouw memaparkan bahwa pengembangan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) telah memberikan hasil signifikan, terutama dalam pemberdayaan masyarakat pesisir, peningkatan produktivitas perikanan, dan konservasi lingkungan.
“Dapat kami sampaikan bahwa konsen kami adalah membangun Manado sebagai destinasi pariwisata bahari global dengan ekonomi pesisir yang kuat. Salah satu inovasi yang kami lakukan melalui pembangunan RTNH untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok nelayan, kelompok pengolah dan pemasaran hasil perikanan (Poklahsar), dan kelompok budidaya ikan (Pokdakan),” ujar Andrei.
Salah satu penerima manfaat, Amelia dari Poklahsar Dapur Aishah menyatakan, program tersebut mendorong pertumbuhan UMKM perikanan. "Berkat dukungan dari Wali Kota Manado, Poklahsar Dapur Aishah telah berhasil menandatangani MoU dengan China senilai 3 juta dollar untuk ekspor produk perikanan seperti abon tuna dan tuna chip,” ungkapnya.
Tim kemudian meninjau kawasan MBW II Malalayang, salah satu lokasi pembangunan RTNH yang dinilai telah menggerakkan ekonomi pesisir. Verifikasi lapangan ini dilakukan untuk mengumpulkan data objektif terkait dampak program yang diusulkan sebagai dasar pemberian Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya Tahun 2025.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
