get app
inews
Aa Read Next : Pulang Antar Makanan untuk Konsumen, Driver Ojol Dibegal di Jalan Setu-Bantar Gebang

Awas Begal Rekening! Ini Empat Modusnya yang Harus Anda Waspadai, Nomor 2 Patut Dicurigai!

Selasa, 21 Juni 2022 | 06:00 WIB
header img
Ilustrasi awas begal rekening (Foto: Pexels)

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Awas begal rekening di Indonesia semakin berkeliaran, simak empat modus begal rekening yang harus diketahui supaya Anda selalu waspada.

Akhir-akhir ini modus Social Engineering (Soceng) kian viral di media sosial dan banyak diperbincangkan warganet.

Adapun social engineering, biasa disebut dengan kata 'soceng' untuk komunitas hacker di Indonesia.

Cara kerja dari soceng dapat dikatakan cukup cepat bahkan kurang dari 5 menit.

Pelaku berkomunikasi dengan korbannya melalui telepon ataupun layanan pesan singkat.

Di mana pelaku berusaha untuk menipu korban agar memberikan akses terhadap data-data pribadi seperti nomor kartu kredit, PIN, OTP, CVV/CVC, nama ibu kandung dan data personal lainnya.

Daftar Modus-Modus Begal Rekening di Indonesia

Dirangkum iNewsBekasi.id, Selasa (21/6/2022) berikut ini modus begal rekening atau social engineering (soceng) yang sering terjadi:

1. Menawarkan Kemudahan Menjadi Nasabah Prioritas

Penipu menawarkan jasa upgrade menjadi nasabah BCA Solitaire dan Prioritas melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, atau WhatsApp.

Nasabah tertarik terhadap tawaran tersebut lantaran promosi yang cukup menggiurkan berupa rendahnya ketentuan minimal tabungan yang harus dimiliki nasabah bank reguler untuk meningkatkan tabungan menjadi Prioritas maupun Solitaire, salah satunya hanya Rp10 juta.

2. Akun Media Sosial Customer Service Palsu

Akun-akun palsu itu muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan. Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya.

Sehingga diarahkan ke website palsu pelaku.

3. Tawaran Menjadi Agen Laku Pandai

Saat ini juga terdapat akun di sosial media yang menawarkan menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit.

Pelaku akan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.

Pada Juli 2021, Anti Phishing Working Group mencatat terdapat 260.642 serangan phishing, yang menyerang berbagai industri.

Mulai dari logistik, media sosial, finansial, hingga webmail.

Editor : Iman Ridhwan Syah

Follow Berita iNews Bekasi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut