JAKARTA, iNewsBekasi.id - Kisah mualaf legenda tinju Mike Tyson awalnya diyakini lantaran kasus hukum yang menjeratnya. Tetapi, dia pun menjelaskan jika dirinya mendapat hidayah usai membaca buku.
Sang petinju dunia ini diketahui pernah didakwa melakukan pemerkosaan terhadap wanita 18 tahun bernama Desiree Washington yang membuat dirinya harus dipenjara pada tahun 1992 sampai 1995 di Indiana Youth Centre.
Dalam sejumlah wawancara yang tayang pada tahun 1995, ketika ia keluar dari penjara di Indiana Youth Centre, Mike Tyson memeluk agama Islam. Tak heran, sejumlah orang meyakini kasus tersebut telah mengisi hidup Tyson dengan pemahaman spiritualitas yang baru.
Namun, belakangan Mike Tyson membantahnya. Menurutnya, Tyson telah memeluk agama Islam bahkan sebelum dirinya masuk penjara. Si Leher Beton lantas dihujani pertanyaan sampai dia menjawab “That’s just who i am as a person”.
Ketika diwawancarai Jim Gray, sang petinju disebut bahwa dirinya mulai tertarik untuk memeluk Islam setelah dirinya menang TKO atas Lou Savarese dalam waktu 38 detik pada tahun 2000. Namun, lagi-lagi Tyson membantah Jim Gray.
Selama wawancara, Mike Tyson menyatakan telah banyak berubah semenjak dirinya mulai membaca buku buku tentang agama Islam dan memiliki pandangan bahwa Islam adalah agama yang damai dan tentram.
Ketika menjadi seorang muslim banyak laporan yang yang mengatakan bahwa Mike Tyson mengadopsi namanya menjadi Malik Abdul Aziz.
Semenjak jadi seorang muslim, Mike Tyson tidak pernah membawa nama Islamnya dalam kontes tinju profesionalnya dan hanya menggunakan nama “Mike Tyson” di sepanjang karier tinjunya.
Ketika Mike Tyson terjerat hukum karena kasus pemerkosaan, dan dikenal karena kepribadiannya yang keras akhirnya dirinya banyak mendapat pandangan negatif dari masyarakat maupun fans sendiri.
Dan ketika keluar dari penjara Mike Tyson melakukan wawancara dan bekata bahwa dirinya sangat tersentuh ketika membaca buku buku tentang agama Islam dan menurutnya agama islam selalu mengajarkan kebaikan.
Sebelum memeluk Islam, Mike Tyson mengikuti apa yang orang lain katakan kepadanya tentang agama. Sampai sekarang dirinya percaya bahwa kita harus berurusan dengan Tuhan, bukan dengan manusia lain.
Editor : Eka Dian Syahputra