JAKARTA, iNewsBekasi.id - Inilah kisah Claudia, wanita cantik ibu rumah tangga yang mantap menjadi mualaf setelah membaca satu ayam di kitab agamanya dulu.
Awalnya, Claudia pun masuk Islam hanya untuk menikah dengan suaminya. Walau berstatus sebagai Muslimah, dia tidak pernah menjalani ajaran-ajaran agama Islam, justru makin rajin membaca kitab agamanya dulu.
Hingga suatu pagi Claudia menyadari ada satu ayat di kitab agamanya dulu yang terus-menerus muncul di setiap doa paginya.
"Saat bulan puasa, tiba-tiba saya baca kitab, kok setiap doa pagi itu terus ayat itu lagi ayat itu lagi, 'Kalau wanita yang ingin berdoa itu harus bertudung.' Oh, ini maksudnya orang-orang yang pada sholat, pakai mukena," ucap Claudia dalam kanal YouTube Rukun Indonesia.
Berangkat dari ayat itu, Claudia mulai mempelajari ajaran agama Islam. Entah mengapa di sela-sela mendalami ilmu agama Islam, hatinya merasa tersentuh, bahkan ia sampai menangis tersedu-sedu tanpa alasan.
"Pas mau magrib saya benar-benar disentil sama Allah Subhanahu wa ta'ala. Saya nangis, enggak tahu kenapa. Saya minta ampun sama Allah Ta'ala. Nangisnya benar-benar menjadi, kayak kita kehilangan orang yang disayang atau benda hilang," ungkapnya.
Claudia pun berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala untuk dipermudah mendalami ilmu agama Islam. Tidak disangka, doanya itu dikabulkan. Dua hari setelah berdoa, ia mendapat pesan berupa link YouTube Mualaf Center Indonesia yang bisa membimbingnya untuk menjadi mualaf sesungguhnya.
"Saya buka, saya dapat kontaknya, tanggal 21 saya ke Bandung, tanggal 22 langsung jadi mualaf. Itu memang Allah mudahkan. Biasanya mualaf itu harus nunggu seminggu karena ada pembinaan dulu," ujarnya.
"Semuanya Allah Subhanahu wa ta'ala mudahkan. Sampai pulang juga itu KTP diganti cuma pakai kertas mualaf doang, biasanya kan harus ke RT dan RW," lanjutnya.
Claudia bersyukur pernikahannya dengan sang suami telah mengantarkannya kepada hidayah Allah Subhanahu wa ta'ala. Ia pun tidak henti-hentinya mengucap syukur dan menegaskan bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan tiada Tuhan selain Allah.
"Ini lho agama yang benar. Ini lho Allah yang benar dunia akhirat. Jadi, saya sangat bersyukur Allah tuh benar-benar membuka hati saya," bebernya.
Ada satu surat dalam kitab suci Alquran yang memantapkan hati Claudia untuk memeluk agama Islam, yakni Surat Al Ikhlas. "Dalam Surat Al Ikhlas itu kan Allah tidak beranak dan diperanakkan, jadi apalagi? Karena, Allah cuma satu. Jadi apa yang mau diragukan? Di Alquran jelas enggak ada Allah yang lain," tegasnya.
Selain Surat Al Ikhlas, Claudia juga jatuh cinta dengan Surat Al Fatihah. Pasalnya, surat itulah yang menguatkan dirinya untuk menjadi seorang Muslimah yang taat. Bahkan, dirinya bisa menangis sesegukan jika membaca Surat Al Fatihah.
"Saya mencintai Al Fatihah. Itu menguatkan aku. Kita minta sama Allah kan jalan yang lurus, itu aja. Saya pasti nangis, karena kita enggak ada yang tahu umur. Saya memperbaiki baca Al Fatihah terus, sampai sekarang," ujarnya.
Meski begitu, tidak dimungkiri Claudia sempat mengalami beberapa kesulitan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama Islam. Misalnya saja mendirikan sholat lima waktu. Ia mengaku cukup berat melakukan ibadah itu, terutama Sholat Subuh.
Tidak hanya itu, Claudia juga pernah mengalami kesulitan dalam ekonomi setelah menjadi mualaf. Akan tetapi, ia tersadar bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala selalu berada di samping hamba-Nya. Selain itu, ujian yang Allah berikan pun tidak pernah di luar kemampuan manusia.
"Akhirnya setiap selesai Sholat Subuh, saya sedekah Subuh, di saat ekonomi sulit. Itu besoknya ada aja yang telepon bantuin ini, itu. Allah itu memang tahu, kita minta, tidak langsung, tapi Allah tahu. Jadi kita sedekah enggak minta kaya dulu. Sedekah subuh itu Masya Allah," ucapnya.
Menurut Claudia, ada satu kunci utama agar bisa istikamah menjadi Muslimah, yakni bersandar dan berserah diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Selain itu, didukung dengan selalu bersyukur dan bertakwa, niscaya Allah akan mempermudah jalan hamba-Nya.
"Buat saya istikamah, kening dan sajadah saja, sudah cukup. Enggak ada yang lain," tandasnya. Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Eka Dian Syahputra