ROMA,iNews.id - Obat kanker yang ditawarkan seorang dokter di Italia Giovanni Miniello (60) membuat geger. Dokter yang terkenal dengan julukan “Dr Magic Flute" tersebut mengajak pasiennya berhubungan seks untuk menyembuhkan kanker.
Aksi cabul dokter ini diungkap jurnalis yang curiga sang dokter melakukan penipuan. Dokter Giovanni Miniello, seorang ginekolog di selatan kota Bari, mengatakan kepada pasien wanita berusia 33 tahun bahwa dia terlihat mengidap human papillomavirus (HPV)—virus menular seksual yang dapat menyebabkan kanker—, meskipun tes pap smear menunjukkan negatif.
“Saya telah menyelamatkan banyak wanita dari kanker. Semua orang yang saya hubungi negatif setelah itu," katanya kepada pasien tersebut.
Tetapi pasien wanita itu—yang diidentifikasi sebagai Anna Maria— memutuskan untuk menghubungi surat kabar Italia; La Repubblica, menuduh bahwa Miniello telah menyentuh payudaranya secara tidak pantas.
Menurut Maria, dokter itu mengatakan kepadanya bahwa dia menyukai wanita dengan payudara kecil.
Maria kemudian terkejut bahwa dokter itu menawarkan diri berhubungan seks dengannya ketika dia bertanya tentang hasil tes pap smear-nya.
Maria selanjutnya menghubungi program berita investigasi "Le lene", yang menyewa seorang aktris untuk berpura-pura atau memerankan seorang pasien.
Miniello mengatakan kepada aktris yang menyamar itu bahwa dia memiliki "bintik-bintik putih" di leher rahimnya, yang menunjukkan adanya HPV. Lagi-lagi, si dokter menawarkan untuk berhubungan seks dengannya, mengeklaim bahwa dia akan memberinya kekebalan karena dirinya telah divaksinasi.
Ketika aktris itu bertanya kepadanya tentang perlindungan, dokter mengatakan kepadanya bahwa kondom tidak akan mengizinkannya untuk mendapatkan manfaat dari antibodinya.
Tetapi sebelum dokter mengira aktris yang menyamar itu akan bersedia berhubungan seks dengannya, seorang jurnalis menerobos masuk dan mengejutkan dokter yang sudah setengah telanjang itu.
"Saya melakukan ini untuk studi saya—dan untuk orang lain yang telah saya selamatkan," ucap dokter saat digerebek, seperti dilansir New York Post, Kamis (25/11/2021).
Editor : Vitrianda Hilba Siregar