Curi Perhatian Warganet, Pedagang di Madinah Ini Viral Fasih Berbahasa Sunda

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Viral pedagang di Kota Madinah, Arab Saudi, fasih ngomong Sunda. Diketahui saat menunaikan ibadah hajim tak cuma pengalaman spiritual yang dibawa kembali para jemaah. Buah tangan untuk orang tersayang pastinya juga tidak ketinggalan. 

Buah tangan tersebut pun dapat dibeli di kota-kota jamaah menunaikan Rukun Islam kelima itu. Bahkan, para pedagang oleh-oleh tersebut telah mengerti karakteristik orang Indonesia.

Baca Juga

Viral Polwan Cantik Bripda Ninda, Parasnya Mirip Artis Korea

Sebagai penjual, tentunya berbagai cara dilakukan agar barang dagangannya laku dan diminati para calon pembeli. Mulai memberikan diskon, iklan, hingga promosi yang gencar atau memasang spanduk menarik.

Bukan hanya para pedagang di Indonesia, namun penjual-penjual di luar negeri juga punya cara yang tidak kalah unik, termasuk di Madinah, Arab Saudi.

Dalam video viral yang diunggah akun Instagram @sahabatsurga memperlihatkan seorang pembeli sedang menawar oleh kepada penjual. Uniknya, meski berasal dari Arab Saudi, penjual tersebut justru berbicara ke pembelinya dengan bahasa Sunda.

Baca Juga

Horor Kontrakan 1.000 Pintu di Cikarang Terbengkalai, 10 Tahun tanpa Penghuni

"Ieu sabaraha?" tanya pembeli kepada penjual tersebut.

"Ini 30, ini 40," jawab si penjual.

Sontak saja aksi penjual oleh-oleh tersebut menarik perhatian pembeli Indonesia, terutama yang berasal dari Tanah Sunda.

Baca Juga

Keren Banget Pedagang Soto Pakai Apple Vision Pro Sambil Layani Pelanggan

Sejak diunggah hingga kini video itu sudah mendapat sebanyak 13.574 like warganet. Selain itu, banyak pula netizen yang meninggalkan beragam komentar.

"Semoga tidak pernah denger kata 'blegu sia'," tulis salah seorang warganet di kolom komentar.

"Niing faseeh amat eta akang Arab," ungkap @dame***.

Baca Juga

Viral! Gadis Cilik Beri Salam Love ke Ayah yang Jadi Masinis

"Harga Tanah Abang ceunah," komentar @adela****.

"Dulunya berkarier di Puncak," tukas @med***.

Wallahu a'lam bisshawab.

Editor : Eka Dian Syahputra