JAKARTA, iNewsBekasi.id - Harga minyak dunia anjlok sekitar 2 persen pada akhir perdagangan selasa, pada Rabu (12/8/2022) pagi. karena kekhawatiran permintaan naik setelah Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan perlambatan pertumbuhan global.
Diketahui bersama minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November merosot USD1,78 atau 2 persen menjadi menetap di USD89,35 per barel di New York Mercantile Exchange.
Tak hanya itu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember kehilangan USD1,9 atau 2 persen, menjadi ditutup di USD94,29 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, dilansir dari Antara, pada Rabu (12/11/2022).
Presiden Bank Dunia, David Malpass dan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva memperingatkan pada 10 Oktober 2022, tentang meningkatnya risiko resesi global dan mengatakan inflasi tetap menjadi masalah yang berkelanjutan.
IMF pada Selasa (11/10/2022) memproyeksikan ekonomi global tumbuh sebesar 3,2 persen tahun ini dan 2,7 persen pada 2023, dengan revisi turun 0,2 persen poin untuk 2023 dari perkiraan Juli, menurut laporan World Economic Outlook terbaru.
Ekonomi global sedang mengalami "sejumlah tantangan yang bergejolak," karena inflasi yang lebih tinggi dari yang terlihat dalam beberapa dekade, kondisi keuangan yang semakin ketat di sebagian besar wilayah, konflik Rusia-Ukraina, dan pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, semuanya sangat mempengaruhi membebani prospek, kata laporan.
Editor : Fatiha Eros Perdana