LIMA,iNews.id - Mumi berusia 800 tahun dengan tubuh terikat ditemukan tim arkeolog di pantai tengah Peru beberapa waktu lalu.
Mumi itu ditemukan bersama sisa-sisa kebudayaan pra-Inca di pegunungan dan pantai negara Amerika Selatan.
Jenis kelamin orang tersebut belum diidentifikasi tetapi mayatnya dikatakan berasal dari sebelum berdirinya Kekaisaran Inca pada abad kelima belas. Para arkeolog memperkirakan usia mumi tersebut antara 800 dan 1.200 tahun.
“Ciri khas utama mumi ini adalah bahwa seluruh tubuh diikat dengan tali dan dengan tangan menutupi wajah, yang akan menjadi bagian dari pola pemakaman lokal," kata Arkeolog dari Universitas San Marcos, Pieter Van Dalen Luna mengungkapkan pada pekan lalu seperti melansir Express, Rabu (1/12/2021).
Para arkeolog mengatakan mumi itu kemungkinan berasal dari wilayah pegunungan Andes di Peru. Sisa-sisa mumi itu digali dari makam bawah tanah bersama dengan berbagai persembahan, termasuk pot keramik, sisa-sisa sayuran, dan peralatan batu.
Cajamarquilla telah diakui oleh Instituto Nacional de Cultura di Peru, sebagai situs yang dilindungi kendati kondisinya saat ini terancam.
Meluasnya area perkotaan di pinggiran Cajamarquilla telah merambah situs. Tak hanya itu, situs tersebut juga digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan lahan penggembalaan.
The World Monument Fund memperkirakan, saat ini 25 persen dari situs tersebut telah hilang. Sedikit demi sedikit juga banyak situs yang dihancurkan setiap tahun.
Peru memiliki ratusan situs arkeologi dari budaya yang ada sebelum dan sesudah Kekaisaran Inca. Makam tempat mumi itu ditemukan terletak di situs arkeologi Cajamarquilla yang lebih luas.
Daerah ini pertama kali dihuni oleh peradaban Huari, yang berkembang di sepanjang pantai Peru dari sekitar 400 hingga 600 Masehi. Sisa-sisa rumah bata lumpur dan piramida membentuk apa yang dulunya salah satu kota terbesar di negara itu.
Situs kuno itu diperkirakan diambil alih oleh suku Inca, yang mendominasi sebagian besar wilayah Andes pada saat penaklukan Spanyol pada tahun 1532.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta