JAKARTA, iNewsBekasi.id - Sebelum menembak Brigadir J, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E sempat berdoa. Hal itu dilakukannya setelah menerima perintah langsung dari Ferdy Sambo.
Bharada E mengaku saat berdoa ada di dalam toilet. Hal itu disampaikannya pada sidang kasus penembakan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Bharada E memohon kepada Tuhan agar dapat mengubah pikiran Ferdy Sambo yang memerintahkan dia untuk menembak Yosua.
Ferdy Sambo awalnya sempat memberikan beberapa amunisi senjatanya usai memerintahkan dirinya untuk menembak Yosua.
"Kemudian Pak FS bertanya senjata Yosua mana, saya bilang di mobilnya bapak. Nanti kamu turun ke bawah, kau ambil dan bawa ke sini, baru saya izin bapak saya berdiri, dia (Ferdy Sambo), 'Wei chad, kalau ada yang nanya bilang mau isolasi," kata Richard saat bersaksi di ruang sidang.
Richard pun bergegas ke mobil untuk menaruh senjata HS ke dalam tasnya. Setelah itu, ia kembali masuk ke rumah Saguling sambil membawa kotak makanan
"Di lantai 3 ada pintu yang cuma bisa dibuka dari dalam karena ada kodenya. Kemudian saya, izin bapak, enggak lama dia buka pintu, saya buka tas saya kasih senjata HS itu, izin bapak. Terus katanya 'Sudah kamu turun saja'. Saya turun," jelas Richard.
"Padahal itu pikiran saya, saya mau makan. Tapi sudah tidak fokus lagi, pikiran saya sudah kacau, rencana mau makan, tidak jadi makan," tambahnya.
Richard pun mengaku sempat ke toilet setelah turun dari lantai tiga rumah Saguling. Saat itu, Richard pun berdoa agar Tuhan dapat mengubah jalan pikiran Ferdy Sambo yang menyuruhnya menembak Yosua.
Lantas, ia pun merasa takut dan tidak bisa cerita ke siapapun atas perintah dari Ferdy Sambo itu, sehingga ia hanya bisa berdoa kepada Tuhan.
"Turun, saya ke toilet, saya masuk ke toilet dan berdoa, 'Tuhan, kalau bisa Tuhan ubah pikiran Pak Sambo. Ubah pikirannya ya Tuhan, biar tidak jadi. Karena saya takut, saya enggak tahu mau cerita ke siapa lagi'. Saya berdoa, saya keluar," imbuh Richard Eliezer.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta