Saat Jepang menduduki Indonesia, THS ditutup, pada 8 Maret 1942. Dua tahun kemudian, Jepang kembali membuka THS dan mengganti namanya menjadi Bandung Kogyo Daigaku (BKD) hingga proklamasi Agustus 1945.
Pemerintah Indonesia kemudian mengubah kembali nama sekolah teknik itu menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung di Jogjakarta. STT inilah yang kemudian dikenal sebagai Fakultas Teknik UGM.
Herman meraih gelar sarjananya di STT, pada Oktober 1946. Saat kuliah, Herman aktif berorganisasi. Dia bergabung dalam Christen Studenten Vereniging (CSV), Indonesische Studenten Vereniging (ISV) dan Timorese Jongeren.
Dia juga tercatat sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), pada 1945-1946 dan bergabung dengan Partai Indonesia Raya (PIR), pada 1948. Selain aktif di politik, Herman juga terlibat dalam bidang militer.
Dia mendapat tugas membangun laboratorium persenjataan bagi TNI. Tugas berat ini dipikulnya, hingga berhasil membuat sejumlah bahan peledak untuk perang melawan Belanda, termasuk bom asap dan granat tangan.
Editor : Eka Dian Syahputra