JAKARTA, iNewsBekasi.id - Kisah pemuda bernama Uwais al Qarni yang begitu terkenal di langit berkat berbakti pada ibunya banyak mengandung hikmah. Diceritakan Uwais merupakan orang yang sangat masyhur di langit lantaran namanya kerap disebut-sebut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Bukan tanpa sebab Uwais al Qarni selalu dikisahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai tabi'in atau pengikut yang terbaik, sebab berkat kesalihannya dan berbaktinya terhadap ibunda tercinta.
Diketahui bahwa Uwais al Qarni bernama lengkap Uwais bin Amir bin Jus'in al Qarni al Muradi al Yamani. Dia adalah pemuda yatim yang berasal dari Suku Qarn di Yaman, sebelah selatan Arab Saudi, dan pernah menderita penyakit kulit.
Sehari-hari Uwais al Qarni mencari nafkah dengan berdagang dan menggembala kambing milik orang lain. Dia masuk Islam setelah beberapa sahabat yang diutus Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah di Yaman.
Di rumahnya yang kecil dan reyot, Uwais al Qarni hidup berdua dengan sang ibu yang seorang tunanetra. Berkat bakti tinggi kepada si ibu inilah yang membuat namanya disebut-sebut oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bahkan dalam sebuah keterangan riwayat yang dikutip iNewsBekasi.id kutip dari Okezone, Uwais al Qarni berkata, "Tidak akan pernah terlontarkan dari mulut ibuku, kecuali akan kulakukan yang dia inginkan."
Hingga pada suatu ketika ibundanya berkata, "Wahai Uwais, ibu sudah tua. Andai kematian mendatangi ibu, ada beberapa keinginan yang ibu ingin merasakan keinginan tersebut."
"Apa itu, Ibu? Katakan," jawab Uwais al Qarni dengan penuh rasa penasaran.
"Ibu ingin pergi haji," jelas sang ibu yang sudah sangat renta kepada Uwais al Qarni.
Uwais pun termenung memikirkan bagaimana mewujudkan hal itu, sedangkan mereka berjarak ribuan kilometer dari Tanah Suci dan keadaannya sangat miskin. Tapi akhirnya dia mendapat cara untuk melatih dirinya membopong ibunya ke Kota Makkah.
Dia membeli seekor anak sapi yang setiap hari digendongnya menaiki puncak gunung. Naik-turun, naik-turun, tidak henti.
ampai pada suatu ketika Uwais disebut gila oleh orang-orang di sana. Delapan bulan berselang, fisik Uwais terbentuk besar menjadi sangat kuat menggendong. Sapinya juga tumbuh hingga lebih dari 100 kilogram.
Kemudian mulailah ibunya digendong dibawa pergi berhaji menempuh jarak sangat jauh menuju Makkah. Di sana sang ibu diajak tawaf 7 putaran sampai selesai, lalu dibawa ke makam Nabi Ibrahim untuk sholat 2 rakaat.
Selanjutnya Uwais berdoa dengan khusyuk, "Yaa Allah ampunkanlah ibuku. Ampunkanlah ibuku yaa Allah. Masukkanlah ia ke surga yaa Allah. Masukkanlah ia ke surga-Mu."
Lalu ibunya mendengar dan berbisik kepada Uwais. "Uwais, sudahlah. Mintalah kepada Tuhanmu. Ampunan untuk dirimu dan surga untukmu."
Uwais menjawab, "Wallahi wahai ibu, Allah ampunkan ibu, Allah masukkan ibu ke surga, cukup untukku. Ridomu yang kubutuhkan wahai ibu."
al inilah yang membuat hidup Uwais al Qarni sangat mulia dan namanya sangat dikenal di langit. Sampai-sampai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan khalifah Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib memintakan doa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui Uwais al Qarni.
"Hai Umar dan Ali, jika kalian bertemu Uwais al Qarni dari Suku Qarn di Yaman maka mohonlah kepada dia agar beristigfar untuk kalian berdua."
Mulai saat itu, setiap datang masa haji, Umar memberhentikan rombongan yang datang dan menanyakan keberadaan Uwais al Qarni yang bahkan belum pernah bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Umar bertahun-tahun melakukannya, tapi belum bertemu juga. Sampai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar Assidiq radhiyallahu ‘anhu wafat serta 10 tahun kepemimpinannya, Umar belum juga bertemu.
Kemudian petunjuk datang, ada yang mengatakan mengenal Uwais dan menyebut tahun ini berhaji. Umar dengan setia menantinya sampai dilihat ada pemuda dengan baju lusuh datang sambil menggembala kambing. Lalu ditanya, "Apa kau kenal Uwais? Dari Suku Qarn, Yaman. Saya ingin bertemu."
"Kenapa Anda ingin bertemu Uwais? Saya Uwais. Nama saya Uwais," jawab Uwais dengan jelas.
Lalu Umar balik bertanya untuk memastikan, "Apa kau pernah kena penyakit kulit? Dan kau minta doa kepada Allah, dan Allah sembuhkan? Ada sisa seperti koin dirham di tubuh?"
Dia menjawab, "Iya benar."
Selanjutnya diperlihatkanlah bukti tersebut. Kemudian ditanya lagi bukti-bukti lain, seperti keberadaan ibunya yang sudah sangat tua. Setelah yakin, Umar pun meminta Uwais beristigfar mendoakan dirinya.
Kejadian ini lalu diberitahukan kepada Ali bin Abi Thalib untuk juga meminta doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui Uwais. Selanjutnya berita tersebut tersebar luas sampai semua orang mencarinya dan membuat Uwais sendiri resah hingga mengasingkan diri.
Mulai saat itu tidak diketahui keberadaannya. Sampai ada riwayat yang menyebut seseorang melihat pemuda dengan ciri-ciri milik Uwais al Qarni di negara Irak pada 5 tahun kemudian, tapi sedang mengais makanan serta dalam keadaan sangat miskin.
Allahu a'lam bisshawab.
Artikel ini telah terbit di Okezone dengan judul "Kisah Pemuda Uwais Al Qarni, Terkenal di Langit Berkat Berbakti Gendong Ibunya Naik Haji".
Editor : Eka Dian Syahputra