TANGERANG, iNews.id – Operasi batang otak yang pertama dilakukan di rumah sakit kawasan Asia Tenggara yang
pertama kali dilakukan adalah di Indonesia.
Batang otak adalah bagian otak yang terletak di dasar otak dan terhubung ke saraf tulang belakang. Selain itu, bagian otak ini juga berperan sebagai penghubung antara otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan saraf tulang belakang. Batang otak tidak hanya mampu mengendalikan gerakan tubuh, namun juga berperan penting bagi kelangsungan hidup setiap individu.
Nah, operasi batang otak yang pertama dilakukan di Asia Tenggara yakni pada tahun 2001 oleh Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals. Hingga sejauh ini sudah 70 operasi batang otak dengan tingkat kesuksesan 100% dilakukan tim dokter runah sakit tersebut.
“Tidak banyak dokter bedah saraf yang berani melakukan operasi batang otak karena berisiko sangat tinggi mengakibatkan kematian. Namun, kami bertekad untuk dapat membuktikan bahwa dokter Indonesia memiliki kompetensi dan kemampuan yang tidak kalah hebat dengan bangsa lain serta kami akan selalu ada untuk melayani anak bangsa yang membutuhkan tindakan terkait otak dan bedah saraf,” ujar Ketua Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS (K), Ph.D.
Torehan bidang kesehatan lainnya yakni melakukan operasi Deep Brain Stimulation pada penyakit Tourrette Syndrome.
Operasi ini dilakukan tim bedah saraf Siloam Hospitals yang dipimpin Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, Sp.BS, FINPS sekaligus dokter bedah saraf pertama yang berhasil melakukan operasi Stereotactic Brain Lesioning Thalamotomy pada penyakit epilepsi.
“Saya ingin memotivasi seluruh dokter di Indonesia, khususnya di bidang bedah saraf untuk berambisi dapat melakukan operasi yang sebaik-baiknya untuk pasien, apapun kalangannya dengan kasus sesulit apapun juga. Mari kita bersama-sama saling mendukung, yang senior mendukung junior agar suatu saat kita akan mencapai kompetensi yang sama. Kita harus menjadi dokter bagi anak bangsa sendiri dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada dokter di Indonesia. Niscaya, derajat dokter Indonesia akan dapat dipandang sama dengan dokter lainnya di dunia,” ujarnya.
Hal ini disampaikannya menandai 25 Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals bekerja keras melayani warga. Eka juga mengatakan selama perjalanan panjang tersebut, tim yang kini beranggotakan 28 dokter spesialis bedah saraf yang tersebar di seluruh Indonesia telah melakukan lebih dari 20.000 tindakan bedah saraf.
“Awal perjalanan Tim Bedah Saraf dimulai pada tahun 1996, saat itu saya masih seorang diri sebagai spesialis bedah saraf di Siloam Hospitals Lippo Karawaci dan kita mulai melakukan operasi dengan alat yang sederhana," sebutnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta