BANTEN, iNews.id - Sumamah (70), warga Kp. Caringin Lebak RT 20 RW 05 Desa Tunjung Teja Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang, Banten hanya bisa duduk diam meratapi rumahnya yang sudah bobrok dimakan usia.
Rumah berukuran 5x8 meter persegi yang berdinding bilik, berlantai tanah dan beratapkan genteng yang sudah rapuh kian hancur karena Sumamah tidak memiliki biaya untuk memperbaiki rumahnya.
"Boro-boro membetulkan rumah, menafkahi dirinya sendiri saja sulit, pertama lantaran usia yang sudah senja dan kini hidup sendiri," ujar sprang relawan Moeldoko yang ditemui pada September 2021 saat pertama kali menemui Sumamah.
Di kala malam tiba, angin yang dingin membuat Sumamah harus menutupi ranjangnya yang berisikan kapuk dengan kain-kain agar dirinya bisa tetap hangat di malam hari.
"Mau gimana lagi, pasrah, untuk makan aja untung masih dapat dari tetangga," ujar Sumamah pasrah ketika relawan Moeldoko Center datang mengunjungi rumahnya pada September 2021 silam.
Kemudian 50 meter dari rumah Sumamah, juga ada Bu Ciot (65). Ciot tinggal di rumah yang kondisinya tidak jauh berbeda dengan Sumamah. Meski kehidupannya sangat minim, Ciot pantang menyerah.
Dengan dana seadanya ia membeli bahan-bahan masakan untuk ia olah menjadi makanan ringan dan dijual untuk menafkahi dirinya dan putri bungsunya yang mengalami gangguan mental akibat ditinggal oleh suaminya.
"Untuk modal usaha pinjam dulu, kalau sudah laku baru dilunasi," terang Ciot. Dalam sehari jika laku, ia bisa mengantongi Rp10 ribu untuk ia belikan beras untuk makan, tetapi kenyataannya kue yang ia buat tidak selalu laku habis bahkan ia harus menunggak.
Melihat kondisi kedua lansia tersebut, Bahrul Ulum anggota Moeldoko Center yang tinggal di Serang Banten merasa prihatin dengan keadaan kedua lansia yang tinggal di rumah kurang layak dan menginisiasi bantuan bedah rumah untuk kedua ibu tersebut.
Setelah melalui proses kunjungan survei untuk melihat kondisi kedua ibu tersebut, maka diputuskan kedua rumah ibu tersebut akan dibangun kembali.
Bahrul menerangkan jika kedua ibu tersebut hidup dalam keterbatasan, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari saja mereka hanya mengandalkan bantuan makanan dari warga sekitar.
"Prihatin melihat keadaan ibu Sumamah dan ibu Ciot. Rencananya, kita akan membangun kembali rumah mereka yang berukuran 5x8m lengkap dengan kamar mandi di dalam rumah," ujar Bahrul.
Proses pembangunan rumah sendiri akan memakan waktu lebih kurang selama 8 minggu." untuk sementara kedua ibu tersebut akan dicarikan tempat tinggal sementara sampai rumah yang baru jadi, "terang Bahrul.
Mendampingi dan memberikan perhatian
11 Oktober 2021, relawan Moeldoko Center mengunjungi bu Sumamah dan bu Ciot. Para relawan Moeldoko dalam kesempatan itu bercengkarama dengan kedua lansia tersebut dan setelah mengetahui jika putri bu Ciot mengalami keterbelakangan, relawan pun langsung menghubungi pemda setempat dan membawanya ke Yayasan Bani Sifa, sebuah tempat pengobatan kejiwaan dan narkoba di daerah Serang, Banten.
Kini Bu Ciot pun semakin bahagia, karena putri bungsunya bisa menjalani pengobatan setelah beberapa tahun hanya terbaring dilantai tanpa merasakan sinar matahari dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan rumahnya yang tidak layak huni akan segera kembali berdiri dengan kondisi yang lebih layak.
Setelah hampir dua bulan proses pembangunan maka 9 Desember 2021, Komunitas Moeldoko Center, melakukan kegiatan serah terima kunci kepada ibu Sumamah (70) dan ibu Ciot (65) di Kampung Caringin Lebak, Kecamatan Tunjung Teja, Serang, Banten.
Bahrul Ulum, selaku Ketua Moeldoko Center Serang merasa bersyukur kegiatan Moeldoko Center Peduli Kasih dapat berjalan dengan lancar dan cepat sehingga kedua lansia dapat segera menghuni rumah yang baru dan hidup di rumah yang layak.
"Selaku inisiasi berikut ketua pelaksana kegiatan bedah rumah Moeldoko Center Peduli Kasih, saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Jenderal Moeldoko, Ibu Trisya Suherman selaku Ketua Umum Moeldoko Center dan jajaran beserta Pak Ricky dari Meccaya dan Brabus Indonesia by Alron Group sehingga rumah impian dari Ibu Ciot dan ibu Sumamah terbangun dengan layak," ucap Bahrul penuh syukur.
Editor : Iman Ridhwan Syah