3 Penyebab Pemain Timnas Indonesia Gagal di Tingkat Asia, Nomor 3 Paling Disoroti Netizen

iNews.id - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Shin Tae-yong mengungkapkan tiga penyebab pemain Timnas Indonesia gagal di tingkat Asia. Masalah inilah yang coba diperbaiki Shin Tae-yong demi meningkatkan performa Timnas Indonesia kedepannya.

Perlahan-lahan di bawah kendali Shin Tae-yong, performa Timnas Indonesia kian meningkat. Terbukti di Piala AFF 2020, Timnas Indonesia lolos ke semifinal dengan status juara grup, sesuatu yang dicapai Timnas Merah Putih di 11 tahun yang lalu. Lantas, apa saja penyebab Timnas Indonesia gagal di tingkat Asia?

Baca Juga

STY Ditargetkan Bawa Garuda Juara di Piala AFF 2024

Berikut tiga penyebab pemain Timnas Indonesia gagal di tingkat Asia menurut Shin Tae-yong, mengutip dari akun YouTube Gawang Kiper:

1. Terlalu Aktif di Media Sosial (Medsos)

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong melarang para pemainnya untuk terlalu aktif di media sosial. Sebab, jika terlalu aktif di media sosial, dapat menggangu konsentrasi sang pemain yang berujung kepada buruknya performa mereka di lapangan.

Baca Juga

Kalah dari China, Taktik Shin Tae-yong Dikritik Keras

Shin Tae-yong sendiri memiliki media sosial. Uniknya, ia baru membuat akun media sosial Instagram pada awal tahun ini, atau ketika sudah menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia. Hanya saja, Shin Tae-yong tidak terlalu aktif berselancar di dunia maya.

2. Makan Sembarangan
(Asupan makanan pemain Timnas Indonesia harus dijaga) Shin Tae-yong berfikir memang sudah seharusnya membatasi asupan makanan tak bergizi yang dikonsumsi pemain Timnas Indonesia.

Para pemain dilarang menyantap makanan 'sampah' seperti gorengan. Gorengan biasanya mengandung kalori tinggi dan itu sangat diharamkan para pesepakbola.

Baca Juga

Rumput GBK Buruk, Shin Tae-yong: Semoga Tak Dipakai Konser Lagi!

Juru taktik 52 tahun itu bahkan memantau langsung pola makan yang dikonsumsi Evan Dimas dan kawan-kawan. "Pola makan harus dijaga agar pemain terus dalam kondisi bugar dan fit.

Editor : Fatiha Eros Perdana