get app
inews
Aa Text
Read Next : Tur Lionel Messi di India Ricuh, Penonton Lempar Botol dan Rusak Stadion

Jangan Anggap Sepele, Ini 12 Gejala Amnesia dan Penyebabnya yang Perlu Diwaspadai

Jum'at, 28 April 2023 | 20:54 WIB
header img
Ilustrasi gejala Amnesia. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Amnesia adalah istilah umum yang menggambarkan hilangnya ingatan. Kehilangan ini dapat bersifat sementara hingga permanen.

Penyebabnya pun bisa karena terjadinya cedera kepala dan otak, obat-obatan tertentu, peristiwa traumatis, alkohol hingga kondisi seperti penyakit Alzheimer.

Setiap tahun, kurang dari 7 orang per 100 ribu mengalami amnesia sementara atau kehilangan ingatan secara tiba-tiba, yang tidak dapat dikaitkan dengan kondisi neurologis lainnya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh stres emosional, rasa sakit, cedera kepala ringan, dan seks yang kuat.

Ada beberapa jenis amnesia, yaitu amnesia anterograde berarti bahwa orang tersebut tidak.Ada beberapa jenis amnesia, yaitu amnesia anterograde berarti bahwa orang tersebut tidak dapat mempelajari sesuatu yang baru. Sedangkan amnesia retrograde, berarti orang tersebut melupakan peristiwa dari masa lalunya.

Namun Anda harus berhati-hati, terkadang amnesia bisa menandai masalah yang jauh lebih serius, seperti demensia contohnya. Selain itu, masalah medis satu ini, bisa terjadi pada mereka yang mengidap gangguan mental, seperti gangguan bipolar, depresi, atau skizofrenia.

Sementara itu, tingkat keparahan amnesia tergantung pada penyebabnya. Gegar otak, kejang, dan terapi kejang listrik tampaknya untuk sementara mengganggu aktivitas listrik otak dan mencegah memori jangka pendek bekerja dengan baik.

Kemudian stres dari peristiwa traumatis juga dapat mengganggu pemrosesan ingatan jangka pendek. Jenis amnesia ini biasanya bersifat sementara, dalam kasus yang lebih parah kehilangan memori mungkin permanen. Trauma otak atau beberapa jenis operasi otak, dapat merusak struktur memori vital.

Berikut  penyebab amnesia yaitu perlu diwaspadai dikutip dari berbagai sumber:

  1. Depresi.
  2. Masalah/gangguan kecemasan.
  3. Stres.
  4. Gangguan tidur seperti insomnia.
  5. Tumor otak.
  6. Pengobatan kanker, seperti radiasi otak, transplantasi sumsum tulang, atau kemoterapi.
  7. Gegar otak atau trauma kepala.
  8. Kurangnya aliran oksigen ke otak saat jantung atau pernapasan berhenti terlalu lama.
  9. Operasi besar atau penyakit parah, termasuk operasi otak.
  10. Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke ringan.
  11. Hidrosefalus (pengumpulan cairan di rongga otak).
  12. Infeksi otak yang parah.

Editor : Eka Dian Syahputra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut