JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN Erick Thohir pastikan pasokan batu bara PT PLN (Persero) aman untuk sementara waktu. Bahkan Perseoran sempat mengalami kelangkaan sumber daya primer itu.
Kendati demikian, Erick menuturkan stok batu bara untuk pembangkit listrik tetap terpenuhi ke depannya. Kepastian tersebut setelah dirinya meminta supaya manajemen PLN memperbaiki struktur pembelian batu bara. Di mana, pengadaan batu bara dengan produsen harus bersifat jangka panjang.
"Apakah kebutuhan batu bara untuk PLN pada saat ini sudah terpenuhi sekarang, yang kemarin belum (terpenuhi) sekarang sudah terpenuhi," ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Kamis (6/1/2022).
PLN sendiri terus berupaya menjaga stabilitas pasokan batu bara agar dapat memenuhi standar minimal 20 HOP (hari operasi) untuk seluruh pembangkit PLN maupun Independent Power Producer (IPP).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, langkah cepat dan tegas pemerintah sangat membantu PLN dalam memastikan ketersediaan energi primer.
“PLN merasakan kebanggaan luar biasa bahwa dalam menghadapi krisis energi ini kami tidak dalam kesendirian. Seluruh kekuatan bangsa ini bergabung bahu membahu menunjukkan semangat juang dan kekompakan untuk mengatasi permasalahan ini secara permanen,” tutur Darmawan.
Dia menilai, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dioperasionalisasikan oleh Menteri ESDM dan juga Menteri BUMN, bahkan bersama kementerian lain yang terkait, pemerintah telah mengambil langkah-langkah cepat. Atas kebijakan pemerintah dan dukungan mitra kerja, pasokan batu bara mulai mengalir deras.
Darmawan memandang, arahan Presiden sangat jelas bahwa tidak akan ada pemadaman dalam skala apapun. Maka dalam jangka pendek strategi perseroan akan mengupayakan menghindari pemadaman.
Di mana, manajemen memastikan 20 juta MT batu bara untuk membuat ketersediaan batu bara di pembangkit listrik dalam kondisi aman dengan minimal 20 hari operasi sejak Januari 2022. Jumlah itu terdiri dari, 10,7 juta MT dari kontrak eksisting dan 9,3 juta MT tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara ke level aman.
Hingga hari ini, PLN sudah mendapatkan total kontrak 13,9 juta MT batu bara. Jumlah tersebut terdiri dari 10,7 juta MT kontrak eksisting PLN dan IPP, dan 3,2 juta MT kontrak tambahan. Tambahan pasokan ini akan masuk ke pembangkit PLN secara bertahap. Perseroan pun terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara.
"Upaya kami salah satunya adalah memaksimalkan batu bara yang awalnya akan diekspor bisa dikirim ke pembangkit PLN," ungkap dia.
Editor : Eka Dian Syahputra