Anak harus sesegera mungkin dibawa ke dokter jika ditemui tanda-tanda bahaya sebagai berikut:
1. Tidak merespons atau susah dibangunkan atau tidak bisa bergerak
2. Kesulitan bernafas
3. Bibir, lidah dan kuku nampak kebiruan
4. Ubun-ubun terlihat membonjol atau cekung
5. Ada kekakuan di leher
6. Nyeri kepala hebat
7. Nyeri perut hebat atau muntah-muntah
8. Terdapat ruam atau bintik-bintik berwarna keunguan seperti memar
9. Tidak mau makan atau minum dan terlihat terlalu lemah untuk minum
10. Menangis terus menerus
11. Anak gelisah
12. Posisi tubuh condong ke depan dan tidak dapat mengontrol air liur
13. Buang air kecilmenjadi sedikit atau jarang
Adapun untuk penangan demam di rumah di luar kondisi serius yang telah disebutkan di atas, dapat berupa :
Terapi Farmakologi, yaitu dengan pemberian obat-obatan penurun panas. Dan Terapi fisik yaitu dengan istirahat berbaring, kompres hangat dan banyak minum untuk menghindari dehidrasi.
Untuk Kompres hangat 10-15 menit dilipat ketiak dan selangkangan akan menurunkan panas lewat pori pori dan penguapan. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan adalah melakukan kompres dingin, tindakan ini akan justru meningkatkan pusat pengatur suhu di hipotalamus (timbulnya pengecilan pembuluh darah) sehingga berakibat meningkatkan suhu tubuh; serta melakukan kompres dengan alkohol, tindakan ini sangat bahaya dikarenakan apabila alkohol terhirup mungkin terjadi koma pada anak dan penurunan gula darah.
Untuk pemberian obat paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan dengan syarat ketentuan yang telah di jelaskan sebelumnya dan diharapkan ayah bunda harap cermat untuk membaca dosis sesuai berat badan dan kandungan yang terdapat pada etiket obat.
Dokter Sugi menjelaskan, pemberian terapi antibiotik hanya untuk infeksi bakteri saja, bukan untuk semua anak dengan demam.
"Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak anda, karena terapi antibiotik harus tepat indikasi, waktu, dosis, selalu waspada bahaya resistensi," kata Dokter Sugi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta