"Kepdirjen ini menetapkan dan memberlakukan ketentuan standar dan mutu bensin dengan RON 95 dan campuran 5 persen bioetanol. Spesifikasinya ditetapkan sesuai dengan yang tercantum pada lampiran Kepdirjen tersebut. Salah satunya diatur angka oktana (RON) minimal 95," kata Agung dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM.
Etanol sendiri dapat diproduksi dari jagung, singkong, tebu, atau bahan tanaman lainnya. Dalam hal ini, Pertamina menggunakan molase tebu dan dipastikan tidak akan mengganggu rantai pasok industri gula.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, perusahaan minyak bumi dan gas (migas) milik negara itu akan terus melakukan riset untuk menghasilkan bioenergi dari bahan baku nabati.
"Etanolnya itu dari molase tebu. Ini nanti rebutan enggak dengan pabrik gula? Enggak. Ini cuma tetes tebu saja. Jadi, pabrik gula jalan ada tetes tebunya dan potensi kita besar. Selain itu, juga bisa dibuat dari cassava (ketela pohon), dari singkong, dari jagung juga," jelas Nicke, beberapa waktu lalu.
Editor : Eka Dian Syahputra