JAKARTA, iNewsaBekasi.id - Memperoleh hidayah Islam dan jadi mualaf dapat datang dari mana saja, kapan saja, kepada siapa saja yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Inilah yang dialami Muna. Wanita cantik asal Thailand itu meraih hidayah Islam dan memutuskan menjadi mualaf.
Dilansir kanal YouTube Ape Astronaut, Muna mengaku keputusannya menjadi mualaf datang dengan sendirinya tanpa ada paksaan dari siapa pun.
Kisah awal Muna tertarik dengan Islam bermula saat bekerja di negara Bahrain. Saat itu dia bekerja di perusahaan nasional setempat. Ia harus berhadapan dengan klien yang mayoritas Muslim dari bangsa Arab.
Kondisi ini mengharuskannya belajar bahasa Arab. Sampai suatu saat Muna berkenalan dengan seseorang di Facebook, yakni wanita bernama Jumanah.
Dalam laman media sosialnya, Jumanah mengunggah tentang belajar Bahasa Arab. Dia juga memperkenalkan ajaran-ajaran Islam di Discovery Islam.
Dari situlah Muna coba mengirim pesan ke Jumanah. Ia menyatakan tertarik belajar bahasa Arab. Muna pun mendapat respons yang baik dari Jumanah dan diminta untuk bertemu langsung saja di tempat belajar Discovery Islam.
Jumanah pun membantu Muna mempelajari bahasa Arab. Banyak buku yang direkomendasikan untuk mempermudah proses berlajarnya. Di situ Muna mulai bisa berbahasa Arab, namun mengaku belum ada ketertarikan terhadap Islam.
Sampai setahun kemudian, Jumanah meninggal dunia. Muna akhirnya melanjutkan belajar dengan Syamnan, perempuan Muslim yang juga seorang guru di Discovery Islam.
Seiring berjalannya waktu, Syamnam menjadi teman baik Muna. Bahkan, Muna sampai menemaninya dalam kegiatan keislaman, begitu juga sebaliknya.
Muna merasa teman-teman Muslim di sekitarnya memperlakukannya dengan sangat baik. Ia mengaku melihat contoh perilaku baik seorang Muslim dari lingkungannya.
Sampai suatu ketika wanita cantik asal Thailand ini bercerita tentang masalah berat yang dihadapi. Tapi saat itu Syamnam hanya terdiam sampai Muna selesai bercerita, kemudian menyuruhnya mendengarkan ayat-ayat suci Alquran.
Muna pun merasa tenang dan bertanya-tanya apa arti ayat-ayat tersebut. Ia merasakan sesuatu yang berbeda setelah mendengarkan ayat suci Alquran.
"Saat kamu bersedih atau suasana hatimu sedang buruk, kamu bisa mendengarkannya (ayat suci Alquran)," jelas Syamnam kepada Muna.
Muna pun kembali ke Thailand dan sempat lupa dengan teman-temannya di sana. Sampai kemudian dia kembali bekerja di Bahrain. Ia bertemu kembali dengan salah satu teman di kelas bahasa Arab-nya dulu. Dana teman sekelas Muna di Discovery Islam telah memeluk Islam dan menjadi guru di sana.
Muna memberikan selamat kepada Dana karena menjadi mualaf. Mereka pun bertukar cerita setelah lama tidak berjumpa.
Awalnya masih belum terbesit di pikiran Muna untuk memeluk Islam. Hingga dia mendapat masalah dalam pekerjaannya. Muna kembali membuka Facebook-nya dan melihat Dana mengunggah tentang "Belajar Islam dan Bahasa Arab".
Hal itu mengingatkan Muna dengan mendiang Jumanah, orang pertama yang mengajarinya bahasa Arab. Lalu Muna mengirim pesan ada temannya yang tertarik dengan Islam dan apakah ada kelas untuk Muslimah.
Kemudian ia ditanya kembali siapa yang ingin belajar, akhirnya Muna mengaku bahwa dirinya sendiri yang ingin belajar Islam. Setelah itu Muna mulai belajar soal keislaman secara daring karena sedang pandemi covid-19.
Hingga akhirnya Muna mengucap dua kalimat syahadat dipandu ustadz dari Discovery Islam secara daring.
Sejak saat itu Muna mulai menemukan ketenangan dan menemukan bagian dirinya yang "hilang" selama ini. Ia mengaku mendapat banyak pelajaran berharga dari Islam, seperti keberkahan bulan Ramadhan.
Keluarga Muna memberikan respons positif dengan keputusan yang dia ambil untuk memeluk Islam. Keluarganya merasa Muna menjadi lebih sopan dari segi sikap, tutur kata, dan berpakaian.
Muna yang awalnya sering minum minuman keras pun berhenti sepenuhnya.
"Islam mengubahmu menjadi lebih baik seperti itu," puji Ibu Muna terhadap putrinya yang berubah menjadi lebih baik setelah menjadi Muslimah.
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Eka Dian Syahputra