JAKARTA, iNewsBekasi.id - Tak seluruh pemimpin disukai rakyat. Risiko jadi seorang pemimpin negara yakni terdapat pihak yang membenci dan berisiko membunuhnya. Hal itu pun seperti dialami banyak pemimpin negara di dunia.
Umumnya pada kasus pembunuhan ada motif yang jelas seperti kecemburuan, idealisme, politik atau gama, balas dendam atau pemmbunuhan kontrak.
Selain itu, pembunuhan mungkin didorong oleh alasan agama, ideologis, politik, atau militer, namun hasil akhirnya adalah pembunuhan yang ditargetkan pada tokoh masyarakat, yang kita kenal baik atau kita cintai.
Dilansir dari SINDOnews, berikut sederet pembunuhan terkenal dari para pemimpin politik yang paling terkenal dan dicintai dan tempat mereka dibunuh.
1. Muammar Gaddafi (Libya)
Muammar Gaddafi adalah seorang revolusioner, politikus, dan ahli teori politik yang memerintah Libya sebagai Ketua Revolusioner Republik Arab Libya dari tahun 1969 hingga 1977, dan kemudian sebagai "Pemimpin Persaudaraan" Jamahiriya Arab Libya Rakyat Sosialis Besar dari tahun 1977 hingga 2011.
Gaddafi awalnya mengusung ideologi nasionalisme Arab dan sosialisme Arab, tetapi kemudian mengembangkan pemikiran berdasarkan Teori Internasional Ketiganya. Selama pemerintahannya, Gaddafi mendominasi politik Libya dan memimpin dengan gaya otoriter. Dia dianugerahi berbagai penghargaan dan dipuji karena sikap anti-imperialisnya, dukungan untuk persatuan Arab dan Afrika, serta perbaikan signifikan dalam kualitas hidup rakyat Libya.
Namun, di sisi lain, Gaddafi juga dikutuk secara internasional karena pelanggaran hak asasi manusia dan diduga mendanai terorisme global. Pada tahun 2011, Libya mengalami gejolak politik yang berujung pada Perang Saudara Libya. Gaddafi ditangkap dan dibunuh pada 20 Oktober 2011 selama Pertempuran Sirte.
2. Rafic Hariri (Lebanon)
Rafic Hariri, seorang taipan bisnis dan mantan Perdana Menteri Lebanon, lahir pada 1 November 1944 dan meninggal pada 14 Februari 2005. Dia menjabat sebagai Perdana Menteri Lebanon pada periode 1992 hingga 1998, dan kemudian lagi dari tahun 2000 hingga 2004.
Selama masa jabatannya, Hariri berhasil memimpin lima kabinet dan diakui luas atas usahanya merekonstruksi Beirut setelah mengalami perang saudara selama 15 tahun. Namun, pada 14 Februari 2005, Hariri meninggal dunia akibat serangan bom saat ia berada dalam perjalanan melewati Hotel St. George di Beirut, Lebanon.
Penyelidikan atas kematian Hariri masih berlanjut dan telah mencuat dugaan keterlibatan pemerintah Suriah dan Hizbullah dalam pembunuhannya. Pembunuhan Hariri telah mengubah peta politik di Lebanon dan menyebabkan peristiwa besar seperti Revolusi Cedar dan penarikan pasukan Suriah dari Lebanon.
3. Thomas D'Arcy McGee (Kanada)
Thomas D'Arcy McGee adalah seorang Nasionalis Irlandia, jurnalis, dan salah satu Bapak Konfederasi Kanada. Ia memiliki peran penting dalam mengembangkan identitas nasional baik di Irlandia maupun di Kanada.
Dia dikenal sebagai pejuang modernisasi ekonomi dengan mempromosikan pembangunan kereta api, mendorong imigrasi, dan menerapkan tarif protektif untuk mendorong sektor manufaktur. Aktif dalam politik, McGee berupaya menciptakan kewarganegaraan baru di Kanada untuk menghindari sektarianisme Irlandia.
Pada 7 April 1868, McGee menjadi korban pembunuhan politik di Kanada. Ia ditembak oleh Patrick J. Whelan, seorang simpatisan Fenian dan Katolik, yang kemudian dihukum mati karena kejahatan tersebut.
4. Abraham Lincoln (AS)
Abraham Lincoln adalah Presiden ke-16 Amerika Serikat yang menjabat dari Maret 1861 hingga pembunuhannya pada April 1865. Dia memimpin negara melalui masa-masa sulit selama Perang Saudara Amerika dan mengakhiri praktik perbudakan di dalam batas negara.
Lincoln juga dikenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana. Masa jabatannya ditandai dengan kekalahan negara bagian Konfederasi Amerika yang mencoba memisahkan diri dalam Perang Saudara Amerika.
Pada 14 April 1865, Lincoln tewas tertembak oleh seorang pembunuh saat ia berada dalam iring-iringan mobil di Dallas, Texas. Pembunuhan ini membuatnya menjadi presiden AS pertama yang tewas dibunuh.
5. Raja Faisal (Arab Saudi)
Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud adalah Raja Arab Saudi dari tahun 1964 hingga 1975. Ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang dihormati dan populer di kalangan rakyat Saudi. Kebijakan utamanya meliputi upaya menyelamatkan keuangan negara, modernisasi, reformasi, serta dukungan terhadap pan-Islamisme, anti-komunisme, dan nasionalisme pro-Palestina.
Pada 25 Maret 1975, Raja Faisal tewas ditembak oleh keponakannya sendiri, Faisal bin Musaid, di dalam sebuah majelis. Pembunuhan itu terjadi secara mendadak dan mengejutkan dunia. Raja Faisal meninggalkan warisan yang penting dalam sejarah Saudi Arabia.
6. John F. Kennedy (AS)
John Fitzgerald "Jack" Kennedy adalah Presiden Amerika Serikat ke-35 yang menjabat dari tahun 1961 hingga kematiannya pada tahun 1963. Kennedy terkenal karena kepemimpinannya yang karismatik dan pidato-pidatonya yang inspiratif.
Sebelum menjadi presiden, Kennedy adalah seorang Anggota Kongres Demokrat dari wilayah Boston dan kemudian menjadi senator AS. Dia juga adalah Presiden AS termuda yang terpilih.
Namun, pada 22 November 1963, John F. Kennedy meninggal dunia akibat pembunuhan. Dia tewas tertembak saat iring-iringan mobilnya melewati Dallas, Texas. Kematian tragisnya mengguncang Amerika Serikat dan dunia internasional.
7. Indira Gandhi (India)
Indira Priyadarshini Gandhi adalah seorang politikus India yang menjadi Perdana Menteri ketiga India pada tiga masa jabatan berbeda (1966-1977) dan (1980-1984).
Gandhi adalah wanita kedua di dunia yang menjabat sebagai kepala pemerintahan setelah Sirimavo Bandaranaike dari Sri Lanka. Dia adalah putri dari Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama India.
Dia dikenal memiliki hubungan yang erat dengan Uni Soviet dan mengandalkan dukungan mereka dalam konflik dengan Pakistan. Pada 31 Oktober 1984, Indira Gandhi tewas ditembak oleh dua pengawalnya yang merupakan anggota dari kelompok Sikh, sebagai pembalasan atas tindakan militernya terhadap Kuil Emas di Amritsar, Punjab.
Tokoh-tokoh bersejarah di atas meninggalkan jejak yang kuat dalam sejarah dunia, baik melalui kontribusi mereka maupun kematian yang tragis. Mengenang mereka adalah penting untuk memahami perjalanan sejarah dan dampak kebijakan yang mereka jalankan selama masa hidup mereka. Semoga artikel ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.
Editor : Eka Dian Syahputra