get app
inews
Aa Read Next : Microsoft Umumkan Gelombang PHK Lagi, Ini Tiga Divisi yang Terdampak

Mengenal Teknologi Peringatan Dini Gempa di Jepang yang Dikirim ke Ponsel

Rabu, 03 Januari 2024 | 10:21 WIB
header img
Pemerintah Jepang dapat dengan cepat mengirimkan peringatan dini gempa bumi via ponsel ke masyarakat. Foto: Ilustrasi/Pixabay

BEKASI, iNews.id- Pemerintah Jepang dapat dengan cepat mengirimkan peringatan dini gempa bumi ke masyarakat. Pesan langsung dikirimkan ke ponsel masyarakat Jepang itu berisikan informasi dan lokasi gempa.  

Dalam pesan terdapat informasi lain soal potensi tsuanmi, luapan sungai, dan tanah longsor. Selain itu, pesan juga berisi petunjuk arah ke lokasi evakuasi. 

Keberadaan pesan itu menjadi pusat perhatian warganet Tanah Air, salah satunya M Rihda Itifadha, pengguna platform X @RidhaIntifadha.  

"Daripada sering dapat spam tidak jelas atau pesan penipuan, pesan mitigasi bencana gini penting banget diadopsi oleh Indonesia," tulis M Ridha Intifadha, Selasa (2/1/2024) ini. 

Situs NTT Review Japan menyebutkan pesan peringatan dini yang masuk ke ponsel masyarakat Jepang pertama kali digunakan pada 1 Oktober 2007. 

Sistem peringatan dini dilakukan sebagai upaya mencegah korban jiwa yang sangat besar akibat gempa dan tsunami. 

Saat itu pemerintah Jepang mengajak beberapa perusahaan telekomunikasi di Jepang untuk membuat sistem peringatan dini yang bisa dengan cepat diakses oleh masyarakat negeri Sakura itu. 

NTT Docomo dan Badan Meteorologi Jepang berhasil membuat sebuah program yang bernama Early Warning Area Mail. Sistem peringatan itu tidak hanya berupa pesan yang masuk ke dalam ponsel, tapi televisi, telepon kabel, dan radio. 

Area Mail atau juga disebut Emergency Rapid Mail mengirimkan informasi yang diolah oleh Badan Meteorologi Jepang. 

Informasi tersebut tentunya didapat dari berbagai infrastuktur pendeteksi gempa dan tsunami yang dimiliki oleh Badan Meteorologi Jepang. 

Kondisi itulah yang membuat pengiriman informasi jadi sangat cepat. Hal itu justru dianggap oleh banyak netizen Indonesia justru sulit dilakukan.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Berita iNews Bekasi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut