BEKASI, iNewsBekasi.id- Film Dirty Vote yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono dan diproduksi oleh WatchDoc menjadi viral di media sosial. Film ini mengungkap berbagai bentuk kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2024.
Tiga pakar hukum tata negara sebagai narasumber utama. Mereka adalah Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar.
Berikut ini adalah profil singkat dari ketiga pemeran dalam film tersebut:
Bivitri Susanti
Bivitri Susanti atau yang akrab disapa Bibip adalah seorang pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera. Ia juga merupakan pendiri dan direktur eksekutif Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), sebuah lembaga penelitian dan advokasi hukum yang berdiri sejak 1998.
Bibip menyelesaikan studi sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1999, kemudian melanjutkan studi magister di Universitas Warwick, Inggris pada 2002 dengan beasiswa The British Chevening Award.
Ia juga mendapatkan gelar Master of Laws dari University of Washington School of Law, Amerika Serikat pada 2006. Bibip memiliki pengalaman sebagai research fellow di Harvard Kennedy School of Government (2013-2014), visiting fellow di Australian National University School of Regulation and Global Governance (2016), dan visiting professor di University of Tokyo, Jepang (2018).
Bibip juga aktif dalam berbagai kegiatan pembaruan hukum, seperti Koalisi Konstitusi Baru (1999-2002), penulisan Cetak Biru Pembaruan Peradilan, Tenaga Ahli untuk Tim Pembaruan Kejaksaan (2005—2007), Tenaga Ahli untuk Dewan Perwakilan Daerah (2007—2009), dan advokasi undang-undang.
Bibip merupakan penerima sejumlah penghargaan, seperti Anugerah Konstitusi M. Yamin dari Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas dan Pemikir Muda Hukum Tata Negara dari Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN).
Feri Amsari
Feri Amsari adalah seorang dosen dan direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand) Padang.
Ia juga merupakan anggota Dewan Pakar Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN).
Feri menyelesaikan studi sarjana di Fakultas Hukum Unand pada 2003, kemudian melanjutkan studi magister di William and Mary Law School, Amerika Serikat pada 2007 dengan beasiswa Fulbright. Ia juga mendapatkan gelar doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2016.
Feri pernah menjadi visiting scholar di University of Melbourne, Australia (2014) dan University of Washington School of Law, Amerika Serikat (2015). Ia juga pernah menjadi visiting professor di University of Malaya, Malaysia (2018) dan University of the Philippines, Filipina (2019).
Feri memiliki minat penelitian dan pengabdian di bidang hukum tata negara, hukum administrasi negara, hukum peradilan, hukum pemilu, dan hukum lingkungan. Ia juga sering menjadi pembicara dan konsultan dalam berbagai forum akademik dan masyarakat sipil.
Zainal Arifin Mochtar
Zainal Arifin Mochtar adalah seorang dosen dan direktur Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Publik (PSHKP) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia juga merupakan anggota Dewan Pakar Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN).
Zainal menyelesaikan studi sarjana di Fakultas Hukum UGM pada 2001, kemudian melanjutkan studi magister di University of Melbourne, Australia pada 2005 dengan beasiswa Australian Development Scholarship.
Ia juga mendapatkan gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 2013. Zainal pernah mengikuti program kursus Summer School Administrative Law, UGM-Maastricht University Belanda 2006, serta Summer School American Legal System di Georgetown University Law Center, Amerika Serikat pada 2007.
Zainal memiliki keahlian di bidang hukum tata negara, hukum administrasi negara, hukum peradilan, hukum pemilu, dan hukum anti korupsi.
Ia juga sering menjadi narasumber dan peneliti dalam berbagai proyek kerjasama dengan lembaga nasional dan internasional. Demikianlah profil pemeran film Dirty Vote. Semoga bermanfaat bagi para sobat iNews.
Editor : Wahab Firmansyah