Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan SMK Asal Depok di Subang Jadi 12 Orang

BEKASI, iNewsBekasi.id- Pemkot Depok menyatakan sebanyak 12 orang tewas akibat kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Ciater, Subang. Rombonganpara siswa SMK ini berwisata dalam kegiatan perpisahan sekolah. 

“Total yang meninggal dengan 1 orang di sana pengendara motor itu 12 korban,” ungkap Wali Kota Depok Mohammad Idris  di SMK Lingga Kencana, Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Kota Depok, Minggu (12/5/2024).

Baca Juga

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang, Sahroni Minta Pemilik PO Bus Tanggung Jawab

Idris mengatakan, sebanyak empat orang mengalami luka berat dan harus mendapatkan perawatan khusus karena mengalami patah tulang rusuk. 

“Empat korban luka berat harus ada tindakan langsung untuk menyelamatkan mereka, dan yang patah tulang rusuk kalau tidak salah kemudian ada beberapa bedah syaraf yang harus diselesaikan di sana. Dan sebagian juga ditempatkan di RS Brimob karena di RSUD tidak ada bedah syaraf, ada di Brimob. Ortopedi kita sudah siapkan 10 ya, kalau memang dibutuhkan di sini,” katanya.

Menurut Idris, ada satu jenazah yang belum teridentifikasi. Sementara yang lainnya sudah akan dibawa ke rumah masing-masing.

“Untuk jenazah yang sudah teridentifikasi sekarang dalam proses pemulasaran, di sana kalau sudah lengkap akan dibawa ke keluarga minta ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Sebelumnya, kecelakaan tragis menimpa bus Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Sabtu (11/5/2024).

Menurut keterangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 18.45 WIB. Bus dengan nomor polisi AD 7524 OG ini diduga mengalami rem blong saat melaju dari arah Bandung menuju Subang. 

Baca Juga

Kecelakaan Bus Rombongan SMK di Subang, DPR Minta Kemenhub Evaluasi Izin Semua PO Bus

Akibatnya, bus oleng ke kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan, sebelum akhirnya terguling.

Editor : Wahab Firmansyah