get app
inews
Aa Text
Read Next : Memilukan, Kursi Roda Milik Lansia Tunawisma Digasak Kawanan Maling saat Tertidur di Depan Toko

New York Larang Tunawisma dan Orang dengan Gangguan Jiwa Pakai Kereta Bawah Tanah, Ini Alasannya

Sabtu, 19 Februari 2022 | 08:23 WIB
header img
Pemerintah Kota New York berencana melarang tunawisma dan orang dengan gangguan jiwa memakai kereta bawah tanah.(Foto: Reuters)

HOUSTON, iNews.id - Pemerintah Kota New York, Amerika Serikat berencana melarang tunawisma dan orang dengan gangguan jiwa memakai kereta bawah tanah. Tujuannya ialah mengurangi ketakutan akan kejahatan di kereta yang dilakukan terhadap penumpang tidak bersalah.

Wali Kota New York, Eric Adams dan Gubernur New York Kathy Hochul pada Jumat meluncurkan rencana baru untuk membuat sistem kereta bawah tanah kota lebih aman bagi semua pengguna. Inisiatif keselamatan merupakan tindakan bersama antara NYC dan negara bagian New York.

Adams, yang merupakan mantan petugas polisi transit Kota New York mengatakan, langkah ini diambil sebagai respon dari insiden mematikan bulan lalu. Seorang pria tunawisma dengan riwayat penyakit mental mendorong seorang wanita hingga tewas di depan kereta bawah tanah.

Pada Kamis (17/2/2022), seorang pria tunawisma menikam seorang penumpang dalam serangan yang tidak beralasan. 

Departemen Kepolisian Kota New York diminta segera menegakkan aturan kereta bawah tanah. Ini untuk memastikan sistem digunakan untuk transportasi, bukan untuk perumahan, berkeliaran, atau pelecehan penumpang.

Aturan juga mewajibkan penumpang meninggalkan kereta bawah tanah dan stasiun di ujung jalur untuk mencegah orang tidur di sana. 

Petugas akan mencari tanda-tanda utama, yang mencakup perilaku agresif, serta penumpang yang tidur di beberapa kursi karena menciptakan lingkungan yang tidak sehat. 

“Kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya yang akan berbuah nyata,” kata Gubernur New York, Kathy Hochul.

Sama pentingnya, rencana baru juga dibuat dengan membentuk lusinan tim antar-lembaga dan bekerja sama dengan polisi untuk membimbing dan membujuk para tunawisma dan sakit mental ke pusat-pusat penampungan. Di sana, mereka dapat menerima perawatan yang tepat dan sumber daya yang mereka butuhkan. 

“Sangat penting, kami memiliki respons yang tepat yang memiliki kombinasi manusiawi tetapi jelas,” kata Adams.

Editor : Eka Dian Syahputra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut