BEKASI, iNewsBekasi.id- Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM melakukan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) edukasi short statur atau perawakan pendek di SDN Depok 01, Kota Depok. Hal ini untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran terhadap kondisi perawakan pendek.
Ketua panitia Pengmas, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) mengatakan, Pengmas bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran terhadap kondisi perawakan pendek. Pasalnya, anak dengan perawakan pendek saat memasuki usia dewasa memiliki berbagai permasalahan, mulai dari kesulitan mengendarai mobil, kurang mendapatkan kesempatan bekerja, hingga mempunyai kemampuan akademik yang kurang.
Perawakan pendek didefinisikan sebagai suatu kondisi tinggi badan di bawah persentil 3 standar deviasi berdasarkan usia dan jenis kelamin saat ini menjadi suatu isu global yang penting.
“Karena secara teori anak-anak yang pendek memiliki kualitas hidup yang kurang baik. Kemudian tingkat kecerdasannya juga di bawah rata-rata, dan nantinya pada saat dewasa muda produktivitas kerjanya kurang. Itu yang kita harus cegah,” kata Prof Rini, Senin (24/6/2024).
Dalam melakukan edukasi, tim FKUI RSCM turut melakukan pengukuran tinggi badan atau antropometri kepada siswa SDN 01 Depok dari kelas 1 hingga 5 yang berjumlah sekitar 600 siswa. Hal tersebut bertujuan untuk melakukan deteksi dini anak yang mempunyai potensi perawakan pendek.
Melalui pengukuran antropometri tersebut pihak sekolah dan orang tua diharapkan dapat melakukan berbagai tindakan preventif secepatnya.
“Jadi sebenarnya nanti intinya kalau kita lihat anaknya perawakannya di bawah rata-rata sesuai usianya. Kita harus cari penyebabnya,” ujarnya.
Pencegahan perawakan pendek yang harus dilakukan adalah pemenuhan gizi anak. Mulai dari karbohidrat hingga protein perlu menjadi asupan bagi anak.
Salah satu sumber yang penting untuk mendapatkan adalah susu. Menurutnya, susu memiliki kandungan kandungan yang kaya untuk tumbuh kembang anak.
“Sebenarnya susu itu penting. Kan ada kandungan yang bermacam-macam. Mikronutriennya juga sesuai. Jadi dari pada beli yang enggak-enggak mending beli satu susu,” ucapnya.
Editor : Wahab Firmansyah