Kisah Inspiratif Naila Musta'inah Khairunnisa, Anak Bekasi Keren Diterima di Unair Usia 16 Tahun

BEKASI, iNewsBekasi.id - Kisah inspiratif Naila Musta'inah Khairunnisa anak Bekasi yang diterima di Universitas Airlangga (UNAIR) dalam usia 16 tahun 9 bulan.

Naila Musta'inah adalah salah seorang dari 2.831 mahasiswa yang diterima melalui jalur SNBT.

Baca Juga

Kisah Inspiratif Agus Narayana Tiwikrama, dari Atlet Voli hingga Abang None Jakarta

Naila, gadis berusia 16 tahun 9 bulan, menjadi mahasiswa termuda di UNAIR. Alumni SMA Islam PB Soedirman 2 Bekasi ini berhasil meraih skor UTBK tinggi yaitu 676 dan mengamankan kursi di jurusan psikologi Fakultas Psikologi UNAIR.

Bagi Naila, UNAIR adalah kampus impian dan jurusan psikologi adalah jurusan dambaannya. Mimpinya ini pun menjadi kenyataan. "Ini dream comes true for me karena UNAIR memang dream campusku dan psikologi juga dream major aku," ujar Naila dengan penuh kebahagiaan.

Kunci sukses Naila tidak lepas dari persiapan matang dan kerja keras. Sejak awal kelas XII, dia sudah fokus mempersiapkan SNBT dengan mengikuti bimbingan intensif. Selain itu, dia juga terus belajar dan meningkatkan nilainya di semua subtest.

Baca Juga

Kisah Khoirul Adib, Marbot Masjid yang Dapat beasiswa ke Amerika Berkat Berbakti Merawat Ibu

Berani Melangkah dan Pantang Menyerah

Naila termasuk salah satu siswa yang memilih lintas jurusan. Hal ini membuatnya semakin termotivasi untuk meraih mimpinya. Dia yakin bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja dan dari mana saja.

"Menurutku, belajar bisa dari mana aja, meski aku sudah banyak dapat materi dan latihan soal dari bimbel, aku juga mengerjakan tryout online gratis dan berbayar. Seperti sainsin, alternatifa dan pahamify. Tujuannya supaya semakin terbiasa dengan pola soal dari tiap platform yang berbeda,” kata Naila.

Baca Juga

Jejak Perjuangan Transmigran Jawa dalam Membangun Desa Multikultural Wonomulyo, Sulawesi Barat

Proses persiapan SNBT ini mengubah hidup Naila menjadi lebih positif. Dia mulai menerapkan pola hidup sehat, tidur lebih teratur, dan mengurangi waktu bermain gadget.

"Aku ngerasa masa-masa mempersiapkan SNBT ini banyak mengubah hidupku. Dari yang awalnya kurang sehat, aku jadi memiliki pola hidup lebih sehat. Aku tidur jam 10 malam dan bangun jam 6 pagi. Nggak banyak males-malesan dan waktu main handphone berkurang drastis, dari awalnya belasan jam per hari, jadi paling lama tujuh jam per hari,” ucapnya.

Persahabatan dan Motivasi Berlipat Ganda

Baca Juga

Kisah Idjon Djanbi, Bapak Kopassus yang Rela Menyerahkan Segalanya Demi Indonesia

Persiapan SNBT juga membawa banyak hal positif bagi Naila. Dia mendapatkan banyak teman baru dari tempat kursusnya dan teman-teman online dari komunitas belajar di platform X.

"Jiwa ambisiusku yang sudah lama mati pun bangkit lagi supaya bisa terus improve nilai-nilaiku,” ujarnya.

Kisah Naila adalah inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengejar mimpi dan tidak mudah menyerah. Dengan kerja keras, persiapan matang, dan tekad yang kuat, semua mimpi dapat diraih.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta