get app
inews
Aa Read Next : BMKG Perkirakan Puncak Musim Kemarau di Indonesia Terjadi pada Juli-Agustus 2023

Ini Penjelasan BMKG soal Fenomena Suhu Dingin selama Musim Kemarau

Selasa, 16 Juli 2024 | 11:24 WIB
header img
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto. Foto/BMKG

BEKASI, iNewsBekasi.id- Fenomena suhu udara dingin saat musim kemarau terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenomena ini disebabkan Angin Monsun Australia 

BMKG melaporkan dalam sepekan terakhir, suhu udara minimum wilayah Indonesia berkisar antara 15.2 hingga 22.5 derajat Celsius. Suhu minimum terendah (15.2 derajat C) tercatat di Stasiun Meteorologi Wamena Jayawijaya, Papua Pegunungan.

“Fenomena suhu dingin menjelang puncak musim kemarau di bulan Juli-Agustus, terkadang bisa sampai September,” ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).

Guswanto menuturkan, kondisi ini disebabkan oleh Angin Monsun Australia yang bertiup menuju Benua Asia melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih rendah atau dingin.

“Angin Monsun Australia ini bersifat kering dan sedikit membawa uap air, apalagi pada malam hari di saat suhu mencapai titik minimumnya. Selanjutnya mengakibatkan suhu udara di beberapa wilayah di Indonesia terutama wilayah bagian Selatan Khatulistiwa terasa lebih dingin. Orang Jawa menyebutnya mbedhidhing,” tuturnya.

Menurut Guswanto, kondisi suhu lebih dingin tidak berkaitan dengan clear sky atau kondisi langit tanpa awan. Saat ini, kondisi di wilayah Indonesia berupa angin yang tenang di malam hari menghambat pencampuran udara, sehingga udara dingin terperangkap di permukaan bumi.

Bahkan, daerah dataran tinggi atau pegunungan cenderung lebih dingin karena tekanan udara dan kelembaban yang lebih rendah. Kondisi dingin ini merupakan fenomena yang umum terjadi di Indonesia saat musim kemarau.

“Diketahui udara dingin dari data suhu malam hari yang terjadi bulan Juli-Agustus, dibandingkan normalnya. Dingin itu kan ada ukurannya. Misalkan suhu, normalnya di malam hari bersuhu 21-23 derajat Celsius, pada bulan Juli-Agustus bisa 17-19 derajat Celsius,” ucapnya.  

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut