BEKASI, iNews.id - Ketua DPRD Kota Bekasi, Ketua Joewono Putro menanggapi soal vaksinasi terhadap anak usia 12-17 tahun.
Tujuan vaksin bekerja membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok di kemudian hari agar anak-anak dapat terhindar dari penularan virus Covid-19.
Chairoman menguraikan angka kematian terhadap anak-anak akibat terpapar virus Covid-19 hingga akhir Juli ada sekitar 10.500. Dengan ini artinya sekitar 20 persen anak-anak telah terpapar Covid-19.
Oleh sebab itu, dia berharap program percepatan vaksinasi terhadap anak dan vaksin yang telah berlangsung hingga saat ini dapat dicoba secara cepat dan cermat.
“Kita berharap program vaksinasi ini dapat lebih efisien. Saat ini saja baru 18 persen vaksinasi masih jauh membentuk herd immunity. Efektivitas dari Sinovac sendiri baru 65 persen, sedangkan buat menggapai herd immunity perlu 88 persen. DPRD berharap dengan perluasan target penerima vaksin sampai pada anak-anak hingga menggapai herd immunity. Buat dilaksanakan secara cermat serta teliti sebab rentannya terhadap anak-anak terhadap virus,” jelasnya.
Terkait rencana sekolah tatap muka, Chairoman menanggapi tidak menjadi masalah. Namun untuk saat ini, selama sekolah belum diselenggarakan tatap muka (offline), hendaknya dibuat serangkaian persiapan yang baik. Harapannya, saat tatap muka dimulai kondisi imunitas anak sudah jauh lebih baik.
Lebih lanjut dia menambahkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bekasi sudah cukup baik. Ini bisa dilihat dari menyusutnya kasus infeksi Covid-19.
"Tingkat Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) juga sudah cukup baik. Secara angka tingkat penyaluran setiap hari juga menyusut. Ini lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Kasus tingkat kematian juga rendah. Akan tetapi kita berharap ini tidak melemah. Sebab secara nasional masih besar kematian setiap harinya. Keadaan Bekasi yang dekat dengan episentrum pandemi di DKI Jakarta, menimbulkan angka-angka ini wajib dipantau dengan baik, di masa perpanjangan PPKM hingga 9 Agustus.," Pungkasnya. (Denis)
Editor : Fatiha Eros Perdana