BEKASI, iNewsBekasi.id- Sebanyak 70 pelajar SMP/Sederajat se-Jabodetabek mengikut program Engineering for Teenagers. Event ini digelar PT Tripatra Engineers and Constructors bersama Indika Foundation.
Program ini memberikan kesempatan bagi puluhan pelajar untuk mengenal lebih dekat dan menciptakan minat generasi muda terhadap dunia rekayasa dan energi terbarukan.
Green Energy Development Tripatra Ananto Wardono mengatakan, saat ini kebutuhan akan insinyur di Indonesia terus meningkat. Namun, hanya sekitar 14% lulusan perguruan tinggi di Indonesia berasal dari bidang keinsinyuran atau hanya mampu menghasilkan 100.000 insinyur setiap tahunnya.
Kekurangan insinyur ini dapat menjadi tantangan bagi pembangunan negeri di berbagai sektor, seperti infrastruktur, energi, manufaktur, dan lainnya.
"Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk menciptakan lebih banyak tenaga profesional yang kompeten," kata Ananto Wardono, Selasa (6/8/2024).
Menurut dia, dengan mempersiapkan generasi muda untuk berkarier di bidang keinsinyuran, diyakini tidak hanya memperkuat kemampuan bangsa dalam mengelola sumber daya alam, tetapi juga memastikan kemajuan berkelanjutan yang berdampak positif bagi masyarakat luas.
Program Engineering for Teenagers ini menghadirkan rangkaian acara yang inovatif untuk membuka minat generasi muda terhadap profesi keinsinyuran dan energi terbarukan, seperti talkshow dan eksperimen.
Pada puncak acara, para peserta diajak untuk mengikuti eksperimen sederhana di bidang energi terbarukan, yaitu "Solar Drip Irrigation". Eksperimen ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai industri energi terbarukan sekaligus menumbuhkan kreativitas para peserta.
"Kompetensi di bidang rekayasa sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Komitmen kami adalah untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Dia menuturkan, dengan meningkatkan mutu pendidikan dan memperkenalkan ilmu rekayasa sejak dini, diharapkan dapat membuka peluang untuk menciptakan insinyur-insinyur muda yang handal di masa depan untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dalam negeri, khususnya juga untuk mendukung percepatan hilirisasi dan transisi energi.
"Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2019, program Engineering for Teenagers telah berhasil menjangkau lebih dari 300 siswa SMP, dari lebih dari 200 sekolah, dan kami berharap jumlah ini akan terus bertambah setiap tahun," ucapnya
Untuk diketahui berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencatat ada sekitar 2.671 insinyur per 1 juta penduduk di Indonesia. Angka ini masih jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan Vietnam yang memiliki 9.000 insinyur per 1 juta penduduk dan Korea Selatan 25.000 insinyur per 1 juta penduduk.
Editor : Wahab Firmansyah