BEKASI, iNewsBekasi.id - Seorang mahasiswi bernama Hani (24) menjadi korban pemalakan oknum warga di lokasi renovasi jembatan pasar seng Jejalen Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Sabtu (10/8/2024).
Hani menjelaskan, saat ia melintasi jembatan darurat swadaya warga diteriaki oleh warga yang meminta uang dengan cara paksa.
"Saya diteriaki 'pelit' karena gak ngasih uang pungutan," kata Hani sambil gemetar ketakutan kepada iNews Bekasi, Sabtu (10/8/2024).
Tak terima diteriaki pelit, Hani menjelaskan bahwa ia memang tidak ada uang receh. Dan tadi pagi sudah lewat dan memberi uang itu kepada petugas di sana.
"Saya balik lagi saya jelasin ke mereka. Nah mereka gak terima, marah-marah dan mengumpat saya," tambahnya.
Tak hanya Hani, Linda pun yang seorang ibu rumah tangga pernah merasakan hal serupa. Apalagi ia sering bepergian untuk antar jemput anak sekolah dan pergi ke pasar.
"Saya kalau lewat situ gak ngasih juga dikatain pelit. Padahal emang gak ada duit. Namanya ini kan rute utama kita ya sehari bisa lewat lebih dari satu kali," kata Linda.
Diketahui, jembatan pasar seng Jejalen Jaya sedang direnovasi. Warga sekitar membuat jembatan alternatif yang hanya bisa dilalui warga.
Namun sayangnya, petugas penjaga jembatan yang merupakan oknum warga kerap memaksa warga untuk memberikan.
Awal renovasi mereka mematok tarif Rp2000 satu kali melintas.
Setelah viral, akhirnya mereka meminta uang pungutan 'seikhlasnya' kepada pengguna jembatan.
Para pengguna jembatan berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi segera merampungkan proyek renovasi tersebut.
"Supaya tidak ada gesekan dengan warga, pemkab Bekasi segera selesaikan proyek ini biar bisa digunakan warga," kata Andi ojek online yang kerap melintasi jembatan tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta