get app
inews
Aa Text
Read Next : Bunuh Diri, Lansia di Mangunjaya Tambun Tulis Surat Tak Punya Uang untuk Berobat

Dokter Muda Undip Diduga Bunuh Diri, Curhat Dibully di Buku Harian

Kamis, 15 Agustus 2024 | 10:52 WIB
header img
Kepolisian masih menyelidikan kematian dokter muda Aulia Risma Lestari (30). Foto/Istimewa

BEKASI, iNewsBekasi.id- Kepolisian masih menyelidikan kematian dokter muda Aulia Risma Lestari (30). Dugaan sementara korban bunuh diri dengan menyuntikkan obat penenang ke dalam tubuhnya di kamar kos wilayah Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024). 

Informasi diperoleh iNews, almarhumah merupakan mahasiswi Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono mengatakan, hasil olah TKP ditemukan buku harian korban dalam kamar. Salah satu catatannya berisi keluh kesah beban kerja berat menjadi mahasiswi kedokteran dan menyinggung urusan dengan seniornya.  

“Anak itu sudah minta resign, keterangan dari ibunya, sudah curhat. Kedua (penyebab) mungkin menghadapi seniornya, kan perintahnya (senior) sewaktu-waktu, minta ini, itu, ini, itu, keras,” kata Agus, Rabu (14/8/2024).

Menurutnya, korban ditemukan meninggal dalam kamar kos yang terkunci dari dalam. Kronologi kejadian bermula dari kecurigaan kekasihnya lantaran berulang kali menelepon korban namun tidak ada respons.

Kekasih korban kemudian meminta tolong temannya yang ada di Semarang untuk mengecek kos korban lainnya di wilayah Tembalang, namun kondisinya kosong. 

Akhirnya di kos Lempongsari itu, kekasihnya bersama ibu kos mencoba membuka pintu kos dengan kunci cadangan tapi gagal. Setelah itu dipanggil ahli kunci sehingga pintu kamar kos bisa terbuka dan ditemukan korban sudah meninggal dunia.  

“Saat ditemukan wajahnya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur, posisi miring,” ujarnya.

Hasil olah TKP melibatkan dokter, penyebab kematiannya diduga karena obat penenang yang disuntikkan sendiri pada tubuh korban.

“Saya nggak bisa ngomong (menyimpulkan), yang menjelaskan dokter. Keterangannya itu obat pelemas otot tapi seharusnya lewat infus,” katanya.

Setelah ditemukan meninggal, kedua orang tua korban datang ke Semarang dan mengambil jenazahnya. Namun jenazah tidak dilakukan autopsi.

Kabar meninggalnya korban juga membawa duka bagi RSUD Kardinah Kota Tegal. Sebab sehari-hari korban juga bertugas di sana. Bahkan kejadian dugaan bunuh diri dokter muda ini viral di media sosial yang menyebutkan karena menjadi korban perundungan atau bulllying.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut