BEKASI, iNewsBekasi.id- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyampaikan kepada Tim Presiden RI terpilih Prabowo Subianto tentang agenda ketahanan lingkungan dan kehutanan ke depannya pada Minggu, 29 September 2024 lalu. Siti Nurbaya mengklaim penanggulangan deforestasi yang turun signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Terkait hal itu, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat Ikatan Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (PP IKA SKMA) Irwan menilai secara keseluruhan kebijakan kehutanan saat ini terlalu ambisius, akan tetapi pelaksanaannya sering gagal.
"Saya melihat secara keseluruhan, kebijakan kehutanan Indonesia saat ini mempunyai cakupan yang ambisius namun sering kali gagal dalam pelaksanaannya," kata pria yang akrab disapa Irwan Fecho kepada wartawan, Jumat (4/10/2024).
Irwan mengatakan, tantangan pemerintahan Prabowo ke depannya adalah menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan keberlanjutan hutan melalui kebijakan yang terintegrasi dan didukung dengan baik oleh pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha merupakan.
Doktor Ilmu Kehutanan Universitas Mulawarman ini menuturkan, dengan komitmen Prabowo dalam mewujudkan ekonomi hijau dalam Asta Cita-nya, pengelolaan di sektor kehutanan dan lingkungan hidup akan lebih baik.
"Dengan komitmen Pak Prabowo untuk mewujudkan ekonomi hijau dalam Asta Cita beliau saya meyakini pengelolaan hutan dan kehutananan akan lebih baik dan sukses lagi dari sekarang ini," ujarnya.
Irwan mendukung dan mendorong Prabowo untuk memperkuat mekanisme penegakan hukum, memastikan kelanggengan dan perluasan moratorium, meningkatkan transparansi, dan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih besar.
"Kebijakan kehutanan Indonesia ke depan harus mampu secara komprehensif untuk memerangi deforestasi, melindungi keanekaragaman hayati, dan mengatasi perubahan iklim," ucap Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur itu.
Editor : Wahab Firmansyah