MOSCOW, iNews.id - Saat ini Rusia jadi sorotan dunia karena menginvasi Ukraina. Negara yang dipimpin presiden Vladimir Putin tersebut sukses bikin Ukraina babak belur dan membua NATO ketar ketir.
Rusia sendiri memang merupakan sebuah negara besar yang memiliki kekuatan militer tiada tanding. Tidak hanya militernya saja yang ganas, Rusia juga punya segudang teknologi canggih.
Jarang yang tahu bahwa kemajuan dan kepintaran Rusia telah memberikan dampak positif bagi peradaban saat ini. Banyak teknologi dunia yang hingga saat ini digunakan berasal dari Negeri Beruang Merah.
Nah penasaran ada apa saja? Berikut sederet teknologi rintisan Rusia yang dimanfaatkan dunia, seperti dilansir dari Russia Beyond.
1. Pengelasan
Eksperimen pengelasan pertama kali dilakukan insinyur Rusia Vasiliy Petrov dan insinyur Inggris Humphry Davy pada awal abad ke-19. Keduanya sama-sama sukses menciptakan busur las pertama di dunia.
Namun, busur buatan Vasiliy Petrov lebih unggul dibanding busur Humphry Davy. Busur Vasiliy Petrov mampu bertahan lebih lama dan menghasilkan suhu yang cukup untuk melelehkan logam.
Pada tahun 1881, insinyur dan penemu Rusia Nikolay Benardos, sukses mengembangkannya menjadi lebih canggih untuk pengelasan. Benardos pun menerima paten untuk temuannya pada 1885.
2. Susu bubuk
Susu bubuk dikonsumsi oleh sebagian besar bayi dunia. Namun, hanya sedikit yang tahu bahwa susu bubuk yang sekarang dikonsumsi pertama kali diproduksi oleh warga Rusia, Osip Krichevsky.
Semula, Osip Krichevsky yang bekerja sebagai dokter di pabrik peleburan perak di Nerchinsk, Rusia meniru apa yang dilakukan orang-orang Mongol yang kerap mengeringkan susu untuk dijadikan susu bubuk.
Krichevsky kemudian melakukan pengembangkan dan berhasil memproduksi susu bubuk seperti yang dikonsumsi sekarang pada tahun 1832. Sayangnya Krichevsky tidak mendapat paten atas temuannya itu. Paten justru dimiliki oleh orang Inggris, T.S. Grimwade pada tahun 1855.
3. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Adalah seorang insinyur Rusia keturunan Perancis, Alexander Loran yang pertama kali menemukan APAR. Awalnya ia melihat banyak terjadi kebakaran salah satunya yang cukup hebat adalah yang terjadi di pabrik minyak di St. Petersburg dan Paris.
Kebakaran minyak di lokasi tersebut tak bisa dipadamkan dengan air atau alat pemadam bubuk. Ia pun berpikir untuk membuat alat pemadam kebakaran yang ampuh. Saat berpikir, secara tak sengaja busa dari bir yang tengah ia minum tumpah dan berhasil memadamkan api.
Loran kemudian menemukan bahwa busa lebih ampuh dalam memadamkan api, ia pun lantas menciptakan zat berbusa dan mendirikan merek pemadam api yang diberi nama "Eureka." Dia mematenkan sistemnya di Rusia dan di Amerika pada tahun 1907.
4. Gridshell
Arsitek dan insinyur Rusia Vladimir Shukhov adalah seorang jenius yang bertahun-tahun lebih maju dari zamannya. Ia berhasil membuat gridshell atau struktur yang memperoleh kekuatannya dari kelengkungan ganda, namun dibangun dari grid atau kisi yang biasanya terbuat dari kayu atau baja.
Struktur gridshell pertama kali ditemukan dan dipatenkan oleh Shukhov pada 1895-1899. Struktur temuannya ini memiliki keunggulan, yakni ringan namun memiliki daya tahan tinggi.
Saat ini, sebagian besar menara dan paviliun Shukhov di Rusia masih utuh setelah lebih dari 100 tahun dengan sedikit atau tidak ada pemeliharaan sama sekali. Penemuannya telah membantu mendefinisikan arsitektur abad ke-21 ke tingkat yang signifikan.
Gridshell sekarang diaplikasikan oleh arsitek terkenal dunia seperti Richard Buckminster Fuller, Norman Foster, Nicholas Grimshaw, dan banyak lagi lainnya.
5. Pengukuran tekanan darah
Tekanan darah adalah salah satu pengukuran paling penting yang dapat dilakukan pada tubuh manusia untuk mendiagnosis berbagai penyakit dan kondisi. Metode pengukuran tekanan darah saat ini ditemukan oleh Nikolay Korotkov yang merupakan dokter asal Rusia.
Metodenya ini ditemukan pada tahun 1904 dan menggambarkannya dalam laporan setengah halaman pada 1905. Metode temuan Korotkov kemudian disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada 1935 sebagai satu-satunya metode pendeteksian darah non-invasif resmi.
Editor : Eka Dian Syahputra