JAKARTA, iNewsBekasi.id- Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai Senin, 6 Januari 2025 kemarin, di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia. Program ini menuai banyak pujian dan juga dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Transmigrasi (Kementrans).
Program yang disuarakan saat kampanye Pilpres 2024 ini sudah dieksekusi sebelum 100 hari kerja Presiden.
"Terkait launching Bapak program Makan Bergizi Gratis untuk pelajar ya dan ibu hamil, tentu Kementrans sangat memberika apresiasi dan tentu pujian pada Presiden karena pertama, ini sangat cepat dari yang kita perkirakan semua. Sebelum 100 hari setelah beliau dilantik kemudian merata ke seluruh negeri sampai pelosok," kata Juru Bicara (Jubir) Kementrans Irwan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Staf Khusus Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman ini menuturkan, program ini merupakan investasi mulia dan komitmen Presiden Prabowo demi generasi Indonesia Emas 2045.
"Dan ini tentu merupakan investasi yang sangat mulia terkait komitmen beliau pada kemanusiaan yaitu rakyat Indonesia terutama masa depan generasi bangsa kemudian bisa maju dan berdaya saing, untuk menyambut Indonesia Emas 2045," tuturnya.
Apalagi, lanjut pria yang akrab disapa Irwan Fecho ini, Presiden bukan hanya menekankan pada kuantitas berupa target 3 juta orang di periode MBG Januari-Maret 2025, tetapi juga pada kualitas dari program MBG agar memiliki manfaat dan dampak yang besar bagi generasi bangsa.
"Kaarena kualitas ini yang menentukan keberhasilan daripada program ini, bagaimana gizi, protein yang dikonsumsi oleh generasi muda bangsa ini memang mendukung pertumbuhan mereka menjadi insan-insan muda dengan masa depan yang cerdas, sehat, kompetitif," ujar anak buah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini.
Terkait kontribusi Kementrans, menurut Anggota DPR RI 2019-2024 ini, Kementrans sebagai salah satu kementerian strategis turut mendukung program MBG ini secara konkret. Sebagaimana diketahui, Kementrans sudah sejak puluhan tahun lalu berjalan di Indonesia, sehingga sudah banyak kawasan transmigrasi, di mana ada lahan pertanian juga sumber daya manusia (SDM) yang terus berproduksi.
Bahkan beberapa kawasan transmigrasi itu sudah bisa berswasembada secara lokal, kabupaten, provinsi dan juga keluar provinsi tersebut.
"Di beberapa kawasan transmigrasi tersebut menjadi pendukung utama sektor pangan. Sehingga tentu Kementrans sangat mendukung program ini, dan ke depan akan mengharmonisasi dan mengintegrasikan terkait dukungan, terutama bahan pokok utama untuk MBG ini," jelas Irwan.
Karena itu, Ketua DPD Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim) ini menyampaikan harapan agar Kementrans bisa terus mendorong produktivitasnya, terutama di kawasan-kawasan transmigrasi yang sektor unggulannya padi dan komoditas pangan lainnya mengingat Kementrans merupakan kementerian yang paling siap untuk tugas itu, bahkan beberapa program Kementerian Pertanian (Kementan) juga dilakukan di lahan transmigrasi, seperti yang dilakukan di kawasan transmigran Salor, Merauke, Papua Tengah dengan luas hampir 30.000 hektare.
"Untuk itu, kita juga dalam waktu dekat akan MoU dan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama dengan Kementan, sebagai leading sector ketahanan pangan, termasuk Badan Gizi Nasional, Badan Pangan, Pak Menteri Transmigrasi sudah roadshow ya," katanya.
Dengan demikian, Irwan menegaskan posisi strategis Kementrans guna mendukung dan berkontribusi dalam keberhasilan program MBG ini. Apalagi, Presiden Prabowo menginstruksikan dengan tegas bahwa seluruh bahan terkait program ini harus dari dalam negeri, dari petani Indonesia, dari peternak Indonesia dan dari nelayan Indonesia.
"Karena di kawasan transmigrasi selain ada lumbung pertanian juga ada peternakan, perkebunan dan juga transmigrasi maritim di sektor perikanan. Sehingga harapannya ke depan Kementrans bersama kementerian lainnya bisa mendukung program makan bergizi gratis," ucap Doktor Ilmu Kehutanan Universitas Mulawarman ini.
Editor : Wahab Firmansyah