JAKARTA, iNewsBekasi.id- Ribuan orang mengikuti aksi jalan kaki 10.000 langkah di Plaza Tenggara GBK, Minggu (12/1/2025). Event ini digelar
Fonterra Brands Indonesia melalui Anlene berkolaborasi dengan Perhimpunan Osteporosis Indonesia (Perosi) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kegiatan yang diikuti ribuan warga yang berjalan kaki 10 ribu langkah tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai cara terbaik mencegah osteoporosis.
President Director, Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran mengatakan, Anlene selalu konsisten menginspirasi masyarakat Indonesia agar tetap hidup aktif dan sehat hingga lansia.
"Hari ini kami menggaungkan kembali semangat untuk mencegah osteoporosis. Kegiatan ini diikuti oleh 10 ribu masyarakat Jakarta, bersama dengan mitra strategis kami yaitu Perosi dan Kemenkes," kata Yauwanan.
Melalui kegiatan ini, lanjut dia, pihaknya mengajak masyarakat Indonesia untuk selalu mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan tulang sejak dini sehingga dapat bebas bergerak di setiap tahap kehidupan.
Diketahui, osteoporosis merupakan masalah kesehatan kronis. Di Asia, diperkirakan 50% kejadian patah tulang panggul diakibatkan oleh osteoporosis pada tahun 2050 .
Selain itu, sebanyak 63% lansia akan mengalami penurunan aktivitas akibat penyakit ini sehingga pencegahan menjadi prioritas penting yang harus digaungkan.
Osteoporosis tak hanya berdampak pada kesehatan fisik semata, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan. Kondisi ini dapat mengurangi mobilitas, menyebabkan rasa sakit, hingga menghilangkan kemandirian seseorang.
Ketidakmampuan untuk bergerak bebas juga dapat memengaruhi rasa percaya diri, memunculkan perasaan tidak berdaya, dan bahkan stres.
Oleh karena itu, pencegahan sejak dini sangatlah penting agar masyarakat dapat tetap aktif dan menikmati hidup dengan penuh kebebasan.
Ketua Umum Perosi Tirza Z Tamin menuturkan, osteopenia terjadi karena proses resorpsi lebih dominan dibandingkan dengan formasi tulang sehingga menyebabkan kerusakan mikroarsitektural pada tulang.
Beberapa faktor seperti usia tua, penurunan estrogen, dan kurangnya aktivitas fisik dapat mendorong ketidakseimbangan yang pada akhirnya meningkatkan risiko osteoporosis .
"Jalan kaki 10.000 langkah sangat direkomendasikan untuk menjaga kepadatan tulang dan memperlambat proses penurunan massa tulang," tuturnya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi menambahkan, osteoporosis sering kali tidak terdeteksi hingga terjadi kerusakan tulang, yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan memberikan beban ekonomi serta sosial bagi keluarga yang merawat.
Osteoporosis bisa dicegah sejak dini melalui pola hidup sehat, nutrisi yang cukup, aktivitas fisik teratur, dan pemeriksaan rutin.
“Kegiatan ini merupakan awal dari kampanye besar kami untuk mendorong masyarakat Indonesia agar rajin melakukan aktivitas fisik sederhana seperti berjalan kaki setipa hari. Kegiatan hari ini tidak akan berhenti di sini," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, osteoporosis sering disebut sebagai silent disease karena cenderung tidak terdeteksi dan melemahkan penderitanya. Banyak orang yang tidak menyadari keberadaannya.
"Kami percaya bahwa dengan nutrisi yang tepat dan gaya hidup aktif, semua orang dapat menjalani hidup secara maksimal tanpa memandang usia," ucapnya.
Editor : Wahab Firmansyah