Luncurkan Program CKG di Jatimulya Bekasi, Kemenkes: Pencegahan Penyakit Melalui Deteksi Dini

BEKASI, iNewsBekasi.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diusung Presiden Prabowo Subianto saat ulang tahun merupakan inisiatif strategis untuk pencegahan penyakit melalui deteksi dini kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Program ini berbeda dengan BPJS Kesehatan. BPJS lebih fokus pada terapi dan pengobatan setelah seseorang sakit, sedangkan CKG bertujuan untuk deteksi dini dan pencegahan," ujar Prof Indah Suci Widyahening, Tenaga Ahli Kemenkes Bidang Integrasi Layanan Primer dan Promosi Kesehatan, saat berkunjung ke Puskesmas Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Senin (10/2/2024).
Program CKG menyediakan layanan kesehatan yang disesuaikan dengan kelompok usia, mulai dari anak di bawah enam tahun, usia sekolah, remaja 18 tahun ke atas, dewasa, hingga lanjut usia. Pemeriksaan kesehatan untuk anak di bawah enam tahun mencakup pemantauan tumbuh kembang, deteksi dini gangguan tiroid, dan pemeriksaan enzim pemecah darah seperti G6PD.
Sementara itu, kata Indah, untuk dewasa dan lansia, pemeriksaan meliputi EKG, tes laboratorium darah, serta deteksi dini kanker.
"Deteksi dini ini diharapkan dapat mengidentifikasi potensi gangguan kesehatan sejak awal, sehingga dapat dicegah sebelum berkembang menjadi penyakit serius," terang Indah.
Untuk memastikan pelaksanaan program berjalan lancar, Kemenkes meminta puskesmas mengoptimalkan penggunaan aplikasi Satu Sehat guna mengatur antrean dan alur pemeriksaan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan memastikan layanan berjalan efisien.
Kepala UPTD Puskesmas Jatimulya, Ernida Sianturi menyatakan bahwa proses pemeriksaan kesehatan gratis memakan waktu sekitar 25-45 menit per orang, mulai dari pendaftaran hingga selesai pemeriksaan. Puskesmas Jatimulya melayani sekitar 200-250 pasien umum per hari, dengan kuota khusus untuk program CKG sebanyak 30 orang per hari.
"Kami juga melayani peserta yang belum mendaftar secara online. Mereka bisa datang langsung ke puskesmas, dan kami akan membantu mendaftarkan mereka secara offline," jelas Ernida.
Editor : Abdullah M Surjaya