4 Penggagas Ekonomi Syariah di Indonesia

BEKASI, iNewsBekasi.id– Beberapa penggagas ekonomi syariah di Indonesia bisa menjadi informasi yang menarik. Sistem ekonomi ini berkembang sejak tahun 1950-an.
Dengan mergernya tiga bank syariah BUMN, menjadi sebuah titik baru ekonomi syariah di Indonesia. Lantas siapa saja tokoh penggagas ekonomi syariah di Indonesia memiliki peran penting dalam perkembangan.
Simak penjelasan yang dihimpun iNews Bekasi dari berbagai sumber tepercaya.
Seperti dijelaskan ada empat penggagas ekonomi syariah di Indonesia. Berikut tokoh-tokohnya:
Sjafruddin Prawiranegara dikenal sebagai menteri keuangan dan gubernur pertama dari Bank Indonesia pada tahun 1953 hingga 1958. Ia disebut sebagai pencetus awal mula rencana ilmiah tentang ekonomi Islam setelah Indonesia merdeka.
Pemikiran Sjafruddin mengenai ekonomi Islam atau lebih sering disebut sebagai ekonomi syariah, tertuang pada sebuah artikel berjudul “Motif Ekonomi Diukur menurut Hukum-hukum Islam” di sebuah majalah Suara Partai Masyumi, Maret-April 1951.
Sjafruddin meyakini bahwa ekonomi Islam tidak terlepas dari kehidupan modern.
Segala perilaku dan perbuatan dalam ekonomi modern mempunyai pijakan dalam ekonomi Islam.
Dawam Rahardjo adalah seorang cendekiawan muslim yang memiliki minat terhadap kajian-kajian keislaman, sosial, budaya, filsafat, dan sastra. Ia mulai tertarik untuk mengkaji ekonomi Islam pada tahun 1980-an saat kajian ekonomi Islam sedang bertumbuh.
Dawam menunjukan berbagai kegagalan ekonomi kapitalisme dan sosialisme dalam mensejahterakan masyarakat. Baginya, ekonomi Islam bukan merupakan sebuah gagasan yang bersumber dari pemikiran seorang individu.
Dawam percaya bahwa ekonomi Islam memiliki potensi untuk menciptakan masyarakat yang mandiri atas dasar swadaya, namun Ia juga mengkritik gagasan ekonomi Islam yang hanya berkutat pada keuangan dan perbankan saja.
Ahmad Muflih Saefuddin atau lebih dikenal dengan nama A.M. Saefuddin adalah salah satu alumni dari Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, Bogor (atau sekarang lebih dikenal sebagai Institut Pertanian Bogor) dan Universitas Liebig, Jerman.
Setelah pulang dari Jerman, A.M. mulai mengajar di IPB dan menggeluti berbagai persoalan kemasyarakatan. Ia melihat adanya keterbelakangan ekonomi yang terjadi pada sebagian besar umat Islam dan negara dengan mayoritas muslim yang dikarenakan sistem ekonomi yang tidak adil dan menyebabkan berbagai krisis.
Ia adalah salah satu tokoh yang ikut membantu perkembangan dan kelahiran bank syariah di Indonesia.
Ia merupakan salah satu tokoh yang lahir dan besar dari keluarga Tionghoa. Sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Ia mulai mempelajari dan menganut Islam. Ia juga sempat masuk ke pesantren An-Nidzom di Sukabumi.
Minat Antonio dalam perkembangan ekonomi Islam di Indonesia muncul ketika melihat adanya ketertinggalan ekonomi umat Islam. Ia berkata bahwa hal ini terjadi karena Islam hanya diwujudkan dalam bentuk ritualisme ibadah.
Ia juga mengkritik keras pandangan yang mengatakan bahwa Islam tidak terkait dengan bank dan pasar uang.
Ia memandang bahwa sistem ekonomi yang dianut oleh sebagian besar negara di dunia telah gagal dalam membangun keseimbangan ekonomi. Bagi Antonio, perbankan syariah hanyalah satu sub-unit dari unit finansial Islam.
Itulah tokoh penggagas ekonomi syariah di Indonesia yang berperan penting dalam pembangunan dan perkembangan. Semoga informasi ini berguna bagi Anda.
Editor : Wahab Firmansyah