get app
inews
Aa Text
Read Next : Dimulai dari Cibitung Bekasi, Kemenkop Resmikan Pembangunan 800 Gerai Koperasi Desa Merah Putih

Menteri Ekraf dan Menkop Lakukan Pertemuan Bahas Peluang Penciptaan Lapangan Kerja

Kamis, 17 April 2025 | 20:02 WIB
header img
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menggelar pertemuan dengan Menkop Budi Arie Setiadi. Foto/Istimewa

JAKARTA, iNewsBekasi.id- Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menggelar pertemuan dengan Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi. Pertemuan ini membahas potensi kolaborasi lintas kementerian dalam rangka menciptakan lapangan kerja. 

“Kami ingin mengakselerasi peran ekonomi kreatif sebagai new engine of growth dan memastikan sektor ini tidak tertinggal. Bappenas menetapkan target untuk menciptakan 27 juta lapangan kerja ekraf dan dibutuhkan kolaborasi untuk bisa mencapainya,” ungkap Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam pertemuan di Kemenkop pada Rabu (16/4/2025).

Riefky mengatakan, kunjungannya ke Kemenkop ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam mendukung Asta Ekraf yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja berkualitas.

Dia melanjutkan, ada 8 pilar utama Asta Ekraf di antaranya, Ekraf Karya untuk penguatan kekayaan intelektual (KI);
Ekraf Data untuk kerja sama dengan BPS dalam memperkuat data statistik ekraf, khususnya menjelang Sensus 2026.

Selanjutnya, Ekraf Pasar untuk peningkatan akses pasar domestik;
Sinergi Ekraf untuk mendorong kolaborasi hexalix (pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, media, dan lembaga pembiayaan).

Kemudian, Talenta Ekraf untuk peningkatan kapabilitas SDM ekraf; Infra Ekraf untuk pengembangan infrastruktur wilayah kreatif; Dana Ekraf yang fokus pada akses pendanaan kreator; dan Ekraf Bijak dalam bentuk penguatan kebijakan berbasis riset dan data.

Dalam pertemuan, Riefky dan Budi Arie membahas sejumlah inisiatif strategis termasuk pendampingan dan kolaborasi dalam pembentukan koperasi subsektor ekraf, fasilitasi pembiayaan melalui skema Dana Bergulir LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir), hingga pengembangan infrastruktur ruang kreatif berbasis koperasi. 

Selain itu membahas peluang kerja sama pelatihan dan pendampingan usaha, termasuk pelatihan manajemen, digital marketing, legalitas usaha (NIB, sertifikasi halal, dan HKI), dan penyusunan proposal bisnis. 

Riefky pun menekankan pentingnya koperasi sebagai agregator pembiayaan pelaku ekraf, khususnya melalui fasilitasi dana bergulir LPDB.

"Sedangkan di sisi promosi, kolaborasi ini diharapkan membuka jalan bagi pelaku ekraf untuk lebih aktif dalam berbagai pameran nasional maupun internasional serta memperkuat eksistensi di marketplace digital," ujarnya.

Sementara itu, Menkop Budi Arie menyambut baik inisiatif kolaborasi ini. Menurutnya, saat ini terdapat lebih dari 130 ribu koperasi di seluruh Indonesia termasuk koperasi sektor fesyen, kriya, film, makanan, dan musik yang relevan dengan subsektor ekraf. 

Pemerintah sendiri mendorong penguatan koperasi ekraf sebagai pusat produksi dan distribusi terpadu, serta pengembangan desa kreatif melalui penyediaan infrastruktur pendukung berbasis koperasi.

“Kami melihat koperasi sebagai bentuk kerja sama yang kuat. Setiap produk pasti melibatkan banyak orang, dan koperasi hadir untuk menyatukan kekuatan itu,” ujarnya. 

Budi Arie mengungkapkan rencana pengembangan skema koperasi perfilman. Rencana itu disebut Budi Arie dalam rangka mendukung produksi film nasional.

“Segala hal yang mendukung ekonomi rakyat harus kita dukung bersama,” tuturnya.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut