5 Alasan Mengapa Bekasi Masih Sering Banjir, Meski Sudah Banyak Proyek Drainase

BEKASI, iNewsBekasi.id - Mengapa Bekasi masih sering banjir? Padahal beragam proyek drainase kerap dilakukan untuk mengatasinya.
Kota dan Kabupaten Bekasi menjadi salah satu wilayah penyangga ibu kota yang kerap terdampak banjir saat musim hujan. Meski pemerintah sudah menggelontorkan anggaran untuk proyek drainase, normalisasi sungai, dan pembangunan tanggul, nyatanya banjir tetap menjadi ancaman tahunan bagi warga.
Lantas apa saja alasan mengapa bekasi masih sering banjir? Simak penjelasan yang dihimpun iNewsBekasi.id dari pengamat tata kota.
Berikut ini adalah 5 alasan utama mengapa Bekasi masih kerap banjir hingga saat ini, menurut berbagai pengamat tata kota dan lingkungan.
Pertumbuhan permukiman dan kawasan industri di Bekasi sangat pesat, terutama dalam dua dekade terakhir. Banyak area resapan air dan lahan hijau yang berubah menjadi perumahan, ruko, dan pabrik.
Dampaknya, air hujan tidak lagi meresap ke tanah, melainkan langsung mengalir ke permukaan dan memenuhi saluran drainase yang terbatas kapasitasnya.
Salah satu masalah klasik banjir di Bekasi adalah sistem drainase yang tidak terintegrasi secara menyeluruh antarwilayah. Selain itu, banyak saluran air yang tersumbat oleh sampah atau lumpur. Kurangnya pemeliharaan rutin memperparah kondisi ini.
Hingga kini beberapa saluran air di Bekasi bahkan belum pernah dinormalisasi sejak pertama kali dibangun lebih dari 15 tahun lalu.
Sebagian besar wilayah Bekasi berada di dataran rendah dan dekat dengan aliran sungai besar seperti Kali Bekasi, Cileungsi, dan Cikeas. Saat hujan turun bersamaan di hulu (Bogor) dan di wilayah lokal, maka air meluap karena sungai tidak mampu menampung debit yang besar secara tiba-tiba.
Banjir di Bekasi seringkali bukan hanya akibat hujan lokal, tapi juga karena banjir kiriman dari wilayah hulu seperti Bogor dan Kabupaten Bogor. Sungai Cileungsi dan Cikeas adalah jalur utama air yang sering membawa limpahan deras ke Kali Bekasi.
Pada Januari 2024, banjir kiriman dari Bogor menyebabkan air di Kali Bekasi meluap hingga merendam ratusan rumah di Bekasi Timur dan Bekasi Utara.
Sampah rumah tangga masih sering dibuang ke saluran air dan sungai oleh warga, memperparah sumbatan. Meski pemerintah sudah menerapkan program "Bebas Sampah" dan kampanye kesadaran lingkungan, tingkat kepatuhan masyarakat masih belum optimal.
Kini usai terjadinya banjir di Bekasi pada Januari 2025 lalu, beragam upaya dilakukan oleh Pemerintah Daerah baik ditingkat Kota atau Kabupaten hingga Provinsi.
Beberapa langkah yang telah dan sedang dilakukan antara lain:
Namun, upaya tersebut masih belum cukup jika tidak diimbangi dengan tata ruang yang disiplin dan kolaborasi dari seluruh pihak, termasuk swasta dan masyarakat.
Itulah penjelasan mengapa Bekasi masih banjir dan solusinya. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda.
Editor : Eidi Krina Sembiring